Transaksi emas di pedagang pinggir jalan pertokoan Ambon Plaza maupun di depan Kantor Pegadaian Kota Ambon, Maluku, hingga kini masih normal.

"Masih biasa-biasa saja Abang, belum begitu ramai sejak beberapa hari belakangan ini seusai perayaan hari raya Idul Fitri," kata Daeng, pedagang emas di depan Toko Ciwangi, pertokoan Ambon Plaza, Maluku, Kamis.

Daeng mengakui ada juga yang berhasil dia beli namun hanya empat hingga lima gram, itu pun hanya satu orang warga yang datang menjual, jadi transaksi sehari-hari biasa saja.

"Kalau abang lihat ada masyarakat yang datang selama ini hanya melihat-lihat langsung pergi, tanpa basa basi dan kondisi seperti ini mungkin saja mereka menginginkan harga juga naik sebab di toko emas sekarang ini memang harga naik dari Rp620.000 menjadi Rp650.000/gram, hanya saja jangan heran sebab emas di toko itu masih baru," katanya.

"Kalau yang kita jual ini sudah bekas, sebab ada warga yang jual kemudian di cuci dan di jual lagi kepada warga yang mau membeli," ujarnya lagi.

Jadi agak berbeda patokan harga beli maupun yang dijual dibandingkan dengan harga yang ada di toko-toko emas.

Daeng yang selama ini bermukim di Kampung Tomia, Desa Batu merah yang selama ini melakukan aktivitasnya sejak pagi mulai pukul, 8.30 WIT hingga sore hari pukul,17.30 WIT mengatakan, kalau terjadi perubahan harga di toko emas tidak selalu mempengaruhi harga di pedagang pinggiran, karena pedagang seperti dirinya berpatokan pada perkembangan harga emas di Kantor Pegadaian.

Kalau harga lelang emas di Pegadaian Rp550.000/gram,  maka harga di tingkat pedagang pinggiran Rp560.000 hingga Rp565.000/gram.

Kalau barang rusak, biasanya pedagang membeli dengan harga Rp520.000/gram.

Dia menambahkan, penetapan harga beli dari masyarakat Rp520.000/gram ini sudah diperhitungkan, sebab akan dicuci lagi, kemudian kalau ada yang rusak atau perlu di solder lagi, apalagi harga solder Rp20.000/titik, jadi keuntungan yang kita dapat dari hasil pembelian berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000/gram.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019