Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Pemerintah Provinsi Papua segera melakukan verifikasi dan validasi (verivali) data terkini jika ada korban jiwa akibat kerusuhan di daerah tersebut agar pemerintah bisa mendistribusikan bantuan sesuai yang dibutuhkan.
"Kepada pemda kami minta verivali secepat mungkin supaya kami bisa segera mendistribusikan bantuan," kata Mensos Agus Gumiwang di Jakarta, Sabtu.
Agus mengatakan, balai Kementerian Sosial di Jayapura juga sudah melakukan asesmen terkait kerusakan khususnya tempat usaha seperti warung dan toko milik warga yang rusak akibat kerusuhan tersebut.
"Kalau memang ditemukan tempat usaha yang rusak kami akan berikan bantuan stimulan agar mereka mempersiapkan diri membangun atau berusaha kembali. Kami minta juga pemda segera memverivali," tambah dia.
Lebih lanjut Agus mengatakan, pada prinsipnya penanganan di Papua tidak berbeda dengan penanganan di daerah lain yang terdampak bencana atau konflik sosial.
Ia memastikan negara akan hadir, seperti Kementerian Sosial yang akan memberikan bantuan baik logistik maupun santunan jika ada korban jiwa. Untuk santunan ahli waris diberikan kepada ahli waris korban yang meninggal sebesar Rp15 juta.
Sebelumnya pada Kamis (29/8), massa yang berjumlah lebih dari 500 orang melakukan pelemparan, perusakan, dan pembakaran bangunan yang berada di pinggir jalan dalam perjalanan dari Abepura ke Jayapura setelah sebelumnya melakukan orasi di Lingkaran depan Kantor Pos Abepura.
Adapun bangunan yang dirusak selama perjalanan tersebut diantaranya Kantor Majelis Rakyat Papua di Kotaraja, lapak depan Papua Trade Center dan Mapolsek Japsel di Entrop, Kantor Bea Cukai dan ruko-ruko di sepanjang jalan depan Pelabuhan Laut Jayapura, Kantor Telkomsel dan ruko-ruko di Terminal Lama Pasar Jaya, serta Toko Buku Gramedia, Kantor Bank Indonesia, Kantor Jiwasraya, Kantor Navigasi, Kantor Perhubungan, dan Mall Jayapura.
Selain itu terdapat juga massa lain yang membakar Pos Patmor Lumba-lumba Dok V Atas dan menjarah sembako di Toko Efan Dok V Bawah. Seluruh massa pada akhirnya bergabung di Kantor Gubernur Provinsi Papua di Dok II Jayapura.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Kepada pemda kami minta verivali secepat mungkin supaya kami bisa segera mendistribusikan bantuan," kata Mensos Agus Gumiwang di Jakarta, Sabtu.
Agus mengatakan, balai Kementerian Sosial di Jayapura juga sudah melakukan asesmen terkait kerusakan khususnya tempat usaha seperti warung dan toko milik warga yang rusak akibat kerusuhan tersebut.
"Kalau memang ditemukan tempat usaha yang rusak kami akan berikan bantuan stimulan agar mereka mempersiapkan diri membangun atau berusaha kembali. Kami minta juga pemda segera memverivali," tambah dia.
Lebih lanjut Agus mengatakan, pada prinsipnya penanganan di Papua tidak berbeda dengan penanganan di daerah lain yang terdampak bencana atau konflik sosial.
Ia memastikan negara akan hadir, seperti Kementerian Sosial yang akan memberikan bantuan baik logistik maupun santunan jika ada korban jiwa. Untuk santunan ahli waris diberikan kepada ahli waris korban yang meninggal sebesar Rp15 juta.
Sebelumnya pada Kamis (29/8), massa yang berjumlah lebih dari 500 orang melakukan pelemparan, perusakan, dan pembakaran bangunan yang berada di pinggir jalan dalam perjalanan dari Abepura ke Jayapura setelah sebelumnya melakukan orasi di Lingkaran depan Kantor Pos Abepura.
Adapun bangunan yang dirusak selama perjalanan tersebut diantaranya Kantor Majelis Rakyat Papua di Kotaraja, lapak depan Papua Trade Center dan Mapolsek Japsel di Entrop, Kantor Bea Cukai dan ruko-ruko di sepanjang jalan depan Pelabuhan Laut Jayapura, Kantor Telkomsel dan ruko-ruko di Terminal Lama Pasar Jaya, serta Toko Buku Gramedia, Kantor Bank Indonesia, Kantor Jiwasraya, Kantor Navigasi, Kantor Perhubungan, dan Mall Jayapura.
Selain itu terdapat juga massa lain yang membakar Pos Patmor Lumba-lumba Dok V Atas dan menjarah sembako di Toko Efan Dok V Bawah. Seluruh massa pada akhirnya bergabung di Kantor Gubernur Provinsi Papua di Dok II Jayapura.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019