PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melaksanakan revitalisasi terumbu karang di Pantai Jikomalamo Ternate, Maluku Utara (Malut) guna melestarikan keberlangsungan ekosistem bawah laut.
"Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam melestarikan keberlangsungan ekosistem di bawah laut, Pelni menggandeng Yayasan Rupa, menenggelamkan rumah terumbu karang buatan (artificial reef) dengan motif daun jati yang dinamakan daun khatulistiwa atau Domus Frosiquilo di wilayah pantai Jikomalamo, Ternate," Direktur Utama PT Pelni (Persero), Insan Purwarisya L Tobing usai menanam instalasi terumbu karang di Pantai Jikomalamo Ternate, Rabu.
Sebelumnya, Daun Khatulistiwa telah dipamerkan dalam pagelaran Artjog di Yogyakarta yang dilaksanakan selama satu bulan mulai dari Juli hingga Agustus 2019 dan hal ini dimaksudkan agar dapat dinikmati publik sebelum ditenggelamkan pada hari ini (25/9).
Dia mengatakan, revitalisasi terumbu karang merupakan salah satu program kerja PKBL PT Pelni (Persero) dalam PELNI Peduli Lingkungan.
"Mengingat PT PELNI (Persero) merupakan perusahaan di bidang pelayaran dan sangat erat hubungannya dengan bahari Indonesia, maka kami berkomitmen untuk turut memperhatikan serta melestarikan ekosistem laut dengan melakukan revitalisasi terumbu karang. PELNI berharap dengan ini kami mampu menyelamatkan terumbu karang yang mulai rusak di perairan Indonesia," ujarnya.
Direktur Keuangan PT Pelni (Persero), Tri Andayani bahwa rumah terumbu karang yang ditenggelamkan tersebut memiliki diameter sebesar 7 m dan tinggi 3.5 m.
"Kami mengeluarkan investasi sebesar Rp775 juta, dimana nilai tersebut mencakup biaya produksi sejak pagelaran Artjog. Rangka tersebut memiliki bentuk layaknya kubah yang dibangun oleh seniman Teguh Ostenrik," katanya.
Sebagai informasi, Pelni juga telah melakukan kegiatan yang serupa dengan membangun dan menenggelamkan rumah buatan terumbu karang yang dinamakan domus arcae similis (rumah bahtera) dengan panjang 15 meter di Perairan Pulau Sepa, Kepulauan Seribu, Jakarta dan domus hippocampi (rumah kuda laut) berbentuk lorong sepanjang 21 meter yang ditanam di Pulau Bangka, Sulawesi Utara.
"Kegiatan ini yang ketiga kalinya dan kali ini kami melaksanakan proyek penenggelaman instalasi terumbu karang di Ternate. Pelni melihat bahwa wilayah ini membutuhkan revitalisasi karena banyaknya terumbu karang yang rusak," kata Tri Andayani.
Sedangkan Ternate juga menjadi salah satu destinasi wisatawan lokal maupun internasional untuk menyelam, sehingga kami berupaya untuk dapat mengkonservasi dan memelihara keberlangsungan terumbu karang, agar keindahan bawah laut khususnya di Pantai ini terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.
Pelni berharap dengan keberadaan rumah buatan terumbu karang dapat berkontribusi secara positif bagi habitat laut di Ternate dan dapat melestarikan lebih banyak terumbu karang ke wilayah lain di Indonesia untuk memajukan dan menjaga kelestarian dan keindahan ekosistem bawah laut Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam melestarikan keberlangsungan ekosistem di bawah laut, Pelni menggandeng Yayasan Rupa, menenggelamkan rumah terumbu karang buatan (artificial reef) dengan motif daun jati yang dinamakan daun khatulistiwa atau Domus Frosiquilo di wilayah pantai Jikomalamo, Ternate," Direktur Utama PT Pelni (Persero), Insan Purwarisya L Tobing usai menanam instalasi terumbu karang di Pantai Jikomalamo Ternate, Rabu.
Sebelumnya, Daun Khatulistiwa telah dipamerkan dalam pagelaran Artjog di Yogyakarta yang dilaksanakan selama satu bulan mulai dari Juli hingga Agustus 2019 dan hal ini dimaksudkan agar dapat dinikmati publik sebelum ditenggelamkan pada hari ini (25/9).
Dia mengatakan, revitalisasi terumbu karang merupakan salah satu program kerja PKBL PT Pelni (Persero) dalam PELNI Peduli Lingkungan.
"Mengingat PT PELNI (Persero) merupakan perusahaan di bidang pelayaran dan sangat erat hubungannya dengan bahari Indonesia, maka kami berkomitmen untuk turut memperhatikan serta melestarikan ekosistem laut dengan melakukan revitalisasi terumbu karang. PELNI berharap dengan ini kami mampu menyelamatkan terumbu karang yang mulai rusak di perairan Indonesia," ujarnya.
Direktur Keuangan PT Pelni (Persero), Tri Andayani bahwa rumah terumbu karang yang ditenggelamkan tersebut memiliki diameter sebesar 7 m dan tinggi 3.5 m.
"Kami mengeluarkan investasi sebesar Rp775 juta, dimana nilai tersebut mencakup biaya produksi sejak pagelaran Artjog. Rangka tersebut memiliki bentuk layaknya kubah yang dibangun oleh seniman Teguh Ostenrik," katanya.
Sebagai informasi, Pelni juga telah melakukan kegiatan yang serupa dengan membangun dan menenggelamkan rumah buatan terumbu karang yang dinamakan domus arcae similis (rumah bahtera) dengan panjang 15 meter di Perairan Pulau Sepa, Kepulauan Seribu, Jakarta dan domus hippocampi (rumah kuda laut) berbentuk lorong sepanjang 21 meter yang ditanam di Pulau Bangka, Sulawesi Utara.
"Kegiatan ini yang ketiga kalinya dan kali ini kami melaksanakan proyek penenggelaman instalasi terumbu karang di Ternate. Pelni melihat bahwa wilayah ini membutuhkan revitalisasi karena banyaknya terumbu karang yang rusak," kata Tri Andayani.
Sedangkan Ternate juga menjadi salah satu destinasi wisatawan lokal maupun internasional untuk menyelam, sehingga kami berupaya untuk dapat mengkonservasi dan memelihara keberlangsungan terumbu karang, agar keindahan bawah laut khususnya di Pantai ini terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.
Pelni berharap dengan keberadaan rumah buatan terumbu karang dapat berkontribusi secara positif bagi habitat laut di Ternate dan dapat melestarikan lebih banyak terumbu karang ke wilayah lain di Indonesia untuk memajukan dan menjaga kelestarian dan keindahan ekosistem bawah laut Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019