Ambon (ANTARA) - Seasoldier bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PNM Cabang Ambon melaksanakan kegiatan transplantasi 600 fragment terumbu karang jenis acropora di Pantai Letan, Morella, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
"Inisiatif ini merupakan langkah awal dari program utama regional Seasoldier Ambon untuk merehabilitasi ekosistem laut di Maluku dan menegaskan komitmen mereka dalam upaya pelestarian lingkungan yang berdampak langsung pada keberlanjutan sumber daya laut setempat," ujar Founder & COO Seasoldier Dinni Septianingrum melalui siaran pers yang diterima di Ambon, Selasa.
Seasoldier merupakan organisasi independen yang lahir dari kepedulian pribadi terhadap lingkungan, pertama kali digagas oleh Nadine Chandrawinata dan Dinni Septianingrum pada 28 Maret 2015.
Hingga kini, Seasoldier telah melibatkan lebih dari 10.000 relawan di 17 wilayah atau regional di seluruh Indonesia yang berkomitmen pada aksi nyata dan berkelanjutan.
Seasoldier juga bekerja sama dengan lebih dari 50 organisasi dan lembaga yang berbeda. Program-program Seasoldier berfokus pada konservasi mangrove, transplantasi terumbu karang, konservasi lamun, konservasi pohon dan bambu, edukasi pemuda melalui "Pondok Pemuda", program pengelolaan sampah "Bersihkan Warungku," program edukasi "Seasoldier Junior," berbagai aksi Clean Up, dan lainnya.
Program-program ini diharapkan tidak hanya melestarikan lingkungan tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlanjutan alam melalui aksi nyata.
Sebelumnya, pada 26 Oktober 2024, telah diadakan diskusi lingkungan sekaligus peresmian Seasoldier Ambon di salah satu kafe di Ambon.
Acara ini dihadiri oleh berbagai komunitas peduli lingkungan dan masyarakat setempat yang antusias mendukung berbagai program konservasi lingkungan di Maluku.
Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, dikenal dengan luas lautan mencapai 17,55 km per segi dari total wilayah 359,45 km per segi dan keindahan bawah lautnya.
Namun, potensi tersebut kini terancam oleh berbagai tantangan, seperti krisis iklim, pariwisata yang tidak bertanggung jawab, aktivitas nelayan yang tidak ramah lingkungan, dan masalah sampah yang berakhir di laut.
Harapannya kegiatan ini menjadi salah satu pemantik anak muda Ambon untuk menjaga kelestarian laut dan lingkungan.
“Semoga kegiatan ini menjadi pemantik untuk anak muda Ambon, dalam menjaga kelestarian laut, karena dengan menjaga kelestarian laut artinya akan memiliki impact ke perekonomian, pariwisata, perikanan, dan manfaat baik lainnya," ujar Dinni.