Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Ternate, Maluku Utara membenahi sarana drainase di kawasan Ternate Tengah, guna mengantisipasi terjadinya banjir saat datangnya musim hujan.

"Pembenahan drainase ini menggunakan dana APBD tahun 2019 senilai Rp2,5 miliar untuk perbaikan drainase secara bertahap, guna antisipasi terjadinya banjir, skala kawasan, karena Ternate tidak lagi memadai untuk permukiman tidak lagi seperti 30 tahun lalu, ini tidak mampu menampung saluran rumah tangga dan musim hujan," kata Kadis PUPR Kota Ternate, Rizval Tri Budianto di Ternate, Selasa.
Kadis PUPR Kota Ternate, Rizval Tri Budianto (Abdul Fatah)


Ia menyatakan, pembenahan jalan di sekitar Bank Indonesia hingga ke arah Hotel Batik ini karena jalanan ini menjadi saluran air langganan banjir saat musim hujan datang.

Rizval mengakui, drainase ini kalau tidak dibenahi maka jalan sekitar kawasan itu akan rusak, terutama di Ternate tengah dan Selatan dan ini merupakan inovasi antisipasi banjir.



"Kami harus berupaya agar adanya pengembangan pertanian agar ada resapan air, penampungan air, 28 buah tangkapan air di Kalumpang, kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah, RT/RW, Lurah, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda harus menjadi masalah yang harus diselesaikan," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya butuhkan dana Rp25 miliar, tapi saat ini masih dilakukan secara bertahap karena keterbatasan dana, di Bastiong itu daerah areal daerah tinggi, skema penyelesaian drainase lebih rendah mengalir ke perikanan.

Rizval mengakui, pihaknya akan membangun drainase melalui penyediaan resapan air guna mengantisipasi adanya tumpukan sampah terbawa hingga ke laut.

"Kami akan pasang box culvert juga di badan jalan dan penangkap air di samping drainase, dipasang hingga 5-6 meter, tentunya sangat berguna untuk penangkap air agar jangan sampai sampah terbawa ke laut semua," katanya.

Bahkan, upaya PUPR Kota Ternate guna menjaga kelestarian pantai yang saat ini mulai tercemar oleh tumpukan sampah terbawa hingga ke laut, terutama datangnya musim hujan.

Ia menyatakan, meskipun proyek pembuatan drainase dianggarkan hanya Rp3 miliar, namun, Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengakui kalau resapan air di samping drainase dan badan jalan, dengan tujuan air hujan tidak semuanya mengalir ke laut.

Rizval Tri Budianto menjelaskan, pembuatan drainase di Ternate Tengah sudah memakai resapan air, di antaranya, depan Bank Indonesia Perwakilan Malut menuju kediaman Gubernur, sampai Kelurahan Kalupang menuju depan Gereja Batu menjadi langganan banjir saat datangnya musim hujan akibat rusaknya drainase.


 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019