Polda Maluku kembali menyalurkan bantuan kepada korban gempa bumi yang terjadi di Kota Ambon, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.

"Kapolda Irjen Pol Royke Lumowa memerintahkan seluruh PJU dan pamen Polda bersama tim trauma healing untuk mengunjungi, dan menyapa para korban gempa di pengungsian sekaligus menyalurkan bantuan kepada mereka," kata Kabid Humas Polda setempat, Kombes Pol. Mohamad Roem Ohoirat di Ambon, Kamis.

Menurut dia, kunjungan yang dipimpin PJU itu juga merupakan kegiatan bakti sosial dan trauma healing kepada para korban gempa. Dan hal itu masih berlangsung.

"Rabu kemarin, (30/10) anggota Polda dipimpin Direktur Samapta Polda Maluku, Kombes Pol Drs Irwan Ramaini melaksanakan bakti sosial dan trauma healing kepada korban gempa yang berada di Dusun Taeno, Desa Rumah Tiga Kecamatan Teluk Ambon," katanya.

Kombes Irwan didampingi sejumlah personel dari Direktorat Samapta, Bidang Humas dan Satuan Brimob Polda Maluku menemui langsung para pengungsi.

"Bantuan sosial dari Mabes Polri diserahkan langsung Direktur Samapta kepada perwakilan masyarakat atas nama Juma yang merupakan Ketua RW/10, Dusun Taeno Bawah berupa uang tunai senilai Rp50 juta," jelas Ohoirat.

Kegiatan tersebut telah dilaksanakan sejak 21 Oktober lalu, dan kini sudah memasuki hari ke tujuh dimana kegiatan tersebut dilakukan setiap hari.

"Kegiatan pertama kali dimulai sejak tanggal 21 Oktober, di Air Besar Negeri Passo, yang dipimpin oleh Dirbinmas dan Kabid Dokkes dengan bantuan uang tunai Rp100 juta," jelas Kabid Humas.

Kemudian tanggal 22 Oktober 2019 berlangsung di pengungsian Suli Banda, Desa Suli, yang dipimpin Karo Ops dan Wadir Binmas dengan penyerahan bantuan uang tunai sebanyak Rp75 juta.

Selanjutnya tanggal 23 Oktober berlangsung di pengungsian Waiheru, tim dipimpin Dir Resnarkoba dengan total bantuan yang diserahkan sebanyak Rp50 juta.

Tanggal 24 Oktober 2019 berlangsung di Desa Liang dipimpin Kabid TIK dan Kepala SPKT dengan total bantuan uang tunai sebanyak Rp100 juta.

Usai dari Liang, kegiatan tersebut kembali berlanjut ke Desa Tulehu dan kali ini kegiatannya dipimpin Karo Rena didamping Wadir Polair Polda Maluku.

"Bantuan uang tunai sebesar Rp75 juta diserahkan kepada perwakilan pengungsi, Abd Gani Lestaluhu. Selanjutnya tanggal 26 Oktober, kegiatan dilaksanakan di Dusun Wayare, Desa Suli dipimpin Dirkrimum dan Kabid Propam, dengan total bantuan uang tunai diserahkan sebanyak Rp100 juta.

"Senin (29/10) saya bersama Pamen Biro Logistik dan tim melaksanakan bhakti sosial dan trauma healing serta penyerahan bantuan di lokasi pengungsian Negeri Lama Passo," tuturnya.

Untuk di Negeri Lama, Passo kemarin diserahkan bantuan dalam bentuk uang tunai sebanyak Rp100 juta, kemudian ada sejumlah bantuan termasuk snack bagi anak-anak.

"Bantuan yang setiap hari kita salurkan itu merupakan donasi dari Polda-Polda maupun dari Mabes Polri," tandasnya.

Kegiatan bhakti sosial berupa trauma healing ini lebih difokuskan kepada anak-anak yang kondisi emosionalnya belum stabil.

"Polda akan selalu memberikan trauma healing atau pemulihan trauma pasca terjadinya gempa bumi kepada masyarakat terutama kepada anak-anak. Prinsipnya Polda tidak ada membiarkan masyarakat hidup dalam kondisi trauma akibat gempa bumi kemarin," kata Kabid Humas.

Bakti sosial dan trauma healing tersebut masih akan berlangsung setiap harinya di tempat-tempat yang berbeda dan dipimpin PJU Polda Maluku yang lain.

Termasuk bantuan dari Mabes Polri dan Polda-Polda juga disalurkan lewat Polres SBB dan Polres Malteng, untuk selanjutnya diserahkan kepada para korban gempa yang ada di kedua wilayah hukum Polres tersebut.
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019