Bupati Maluku Tenggara (Mslra) Thaher Hanubun dan Wakil Bupati Petrus Beruatwarin menghadiri acara pentahbisan Gereja Imanuel Ngefuit Klasis GPM Kei Besar, Minggu.
Bupati Thaher juga menandatangani prasasti peresmian gereja tersebut dan sekaligus menyaksikan pengguntingan pita dan penyerahan kunci gereja dari panitia pembangunan kepada Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pdt.A.J.S. Werinussa.
Acara pentahbisan GPM Imanuel Ngefuit juga dihadiri para kepala OPD Malra, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka), Ketua dan Sekretaris Klasis Kei Besar, Kei Kecil dan Tual, para Pendeta Klasis Kei Besar, Kepala Ohoi, jemaat, serta undangan lainnya.
Bupati dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin menyampaikan, pentahbisan gedung Gereja Imanuel ini telah membuktikan bahwa Tuhan beserta umat sepanjang massa.
"Hari ini adalah hari yang dipenuhi dengan berkat, bersejarah dan momentum kebangkitan jemaat GPN Ohoi Ngefuit," katanya.
Gedung ini, lanjutnya, adalah sarana bagi jemaat GPM Ngefuit beribadah dan memuji kebesaran Tuhan, hari ini jemaat bersukacita karena gedung ini sendiri menjadi kerinduan jemaat.
"Pada kesempatan ini, saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jemaat GPN Ngefuit, donator, pantia pembangunan gereja, panitia pengresmian yang telah berupaya keras hingga gedung gereja ini diselesaikan dan diresmikan," kata bupati.
Ia berharap gedung gereja baru itu menjadi wadah bagi jemaat untuk bersekutu memuliakan Tuhan, sekaligus sebagai tanda persatuan bagi seluruh jemaat.
"Pada kesempatan ini juga, saya mau menyampaikan, agar kita terus menjaga kebersamaan dan kerukunan antar kita," katanya.
Ditambahkan, Pemda Malra saat ini mengonsentrasikan seluruh energi yang dimiliki untuk membangun Kei Besar di semua aspek yang telah lama ditinggalkan.
Lebih dari 60 persen anggaran tahun 2019 maupun tahun 2020, oleh karena itu saya dengan rendah hati, semua pihak dapat mendukung program Pemda, hilangkan segala perbedaan, mari kita satukan hati membangun Malra lebih baik.
Sementara itu, dalam laporan Ketua Panitia Pentahbisan Gereja Imanuel, Roy Rahajaan mengungkapkan, panitia ini dibentuk dan dilantik sejak Agustus 2016 dan terus bekerja hingga akhirnya pentahbisan terselenggara.
"Selaku panitia kami menyadari sungguh bahwa pelaksanaan pentahbisan gedung gereja ini tidak terlepas dari dukungan dan topangan berbagai pihak," kata Roy.
Pihak-pihak tersebut di antaranya, Pemprov Maluku melalui Ketua Komisi A DPRD Provinsi Melkias Frans (2014-2019), Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun, Anggota DPRD Provinsi Maluku Ayen Rahakbauw, Ketua DPRD Malra, Anggota DPRD Malra Eva Putnarubun dan Tom Ulukyanan, Ketua dan Anggota KPUD Malra, Alex Retraubun, Kadis Pendidikan Malra Clemen Welafubun, Bank Modern Ekspress, masyarakat Ngefuit di Timika Papua, serta pihak lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Bupati Thaher juga menandatangani prasasti peresmian gereja tersebut dan sekaligus menyaksikan pengguntingan pita dan penyerahan kunci gereja dari panitia pembangunan kepada Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pdt.A.J.S. Werinussa.
Acara pentahbisan GPM Imanuel Ngefuit juga dihadiri para kepala OPD Malra, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka), Ketua dan Sekretaris Klasis Kei Besar, Kei Kecil dan Tual, para Pendeta Klasis Kei Besar, Kepala Ohoi, jemaat, serta undangan lainnya.
Bupati dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin menyampaikan, pentahbisan gedung Gereja Imanuel ini telah membuktikan bahwa Tuhan beserta umat sepanjang massa.
"Hari ini adalah hari yang dipenuhi dengan berkat, bersejarah dan momentum kebangkitan jemaat GPN Ohoi Ngefuit," katanya.
Gedung ini, lanjutnya, adalah sarana bagi jemaat GPM Ngefuit beribadah dan memuji kebesaran Tuhan, hari ini jemaat bersukacita karena gedung ini sendiri menjadi kerinduan jemaat.
"Pada kesempatan ini, saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jemaat GPN Ngefuit, donator, pantia pembangunan gereja, panitia pengresmian yang telah berupaya keras hingga gedung gereja ini diselesaikan dan diresmikan," kata bupati.
Ia berharap gedung gereja baru itu menjadi wadah bagi jemaat untuk bersekutu memuliakan Tuhan, sekaligus sebagai tanda persatuan bagi seluruh jemaat.
"Pada kesempatan ini juga, saya mau menyampaikan, agar kita terus menjaga kebersamaan dan kerukunan antar kita," katanya.
Ditambahkan, Pemda Malra saat ini mengonsentrasikan seluruh energi yang dimiliki untuk membangun Kei Besar di semua aspek yang telah lama ditinggalkan.
Lebih dari 60 persen anggaran tahun 2019 maupun tahun 2020, oleh karena itu saya dengan rendah hati, semua pihak dapat mendukung program Pemda, hilangkan segala perbedaan, mari kita satukan hati membangun Malra lebih baik.
Sementara itu, dalam laporan Ketua Panitia Pentahbisan Gereja Imanuel, Roy Rahajaan mengungkapkan, panitia ini dibentuk dan dilantik sejak Agustus 2016 dan terus bekerja hingga akhirnya pentahbisan terselenggara.
"Selaku panitia kami menyadari sungguh bahwa pelaksanaan pentahbisan gedung gereja ini tidak terlepas dari dukungan dan topangan berbagai pihak," kata Roy.
Pihak-pihak tersebut di antaranya, Pemprov Maluku melalui Ketua Komisi A DPRD Provinsi Melkias Frans (2014-2019), Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun, Anggota DPRD Provinsi Maluku Ayen Rahakbauw, Ketua DPRD Malra, Anggota DPRD Malra Eva Putnarubun dan Tom Ulukyanan, Ketua dan Anggota KPUD Malra, Alex Retraubun, Kadis Pendidikan Malra Clemen Welafubun, Bank Modern Ekspress, masyarakat Ngefuit di Timika Papua, serta pihak lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019