Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menjalin kerja sama dengan Universitas Pattimura (Unpatti) dan Lembaga Global Labour Solution Australia melakukan pelatihan bahasa asing bagi tenaga perawat sebelum dikirim ke Australia.
"Setelah dilakukan tes tertulis dan wawancara, 15 orang tenaga perawat yang lulus akan menjalani pelatihan bahasa Inggris di Unpatti," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ambon Godlief Isak Soplanit, Selasa.
Ia mengatakan kerja sama pelatihan bahasa asing dilakukan dengan Unpatti, saat ini dalam tahapan penyiapan draf kerja sama.
"Setelah surat perjanjian kerja sama rampung serta anggaran siap, akan dilakukan pelatihan bahasa asing bagi tenaga perawat sebelum dikirim bekerja," katanya.
Setelah pelatihan bahasa asing kata Godlief akan dilanjutkan dengan pelatihan keterampilan oleh tim dari Australia masing- masing selama dua bulan.
"Pelatihan bahasa difokuskan di Unpatti, sedangkan keterampilan di panti werda Inakaka Ambon, untuk mempersiapakan para tenaga perawat, " ujarnya.
Perekrutan tenaga perawat itu merupakan tindaklanjut penandatanganan kesepakatan awal kerja sama di bidang vokasi antara Pemerintah Kota Ambon dan Vocational Education, Training and Employment Australia (VETEA) di Adelaide, Australia, November 2018.
Tenaga perawat ini bukan berstatus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tetapi tenaga kerja kerja sama pemerintah dan pelaku usaha di Australia.
"Status mereka bukan TKI, karena kerja sama ini hasil kesepakatan pemerintah. Kita berharap setelah pelatihan mereka juga dapat menyesuaikan budaya masyarakat di sana," ujarnya.
Menurut Godlief, tenaga perawat tersebut telah memenuhi syarat dan mengikuti perekrutan tenaga perawat tersebut di antaranya berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) atau Diploma Tiga (D3) kesehatan, fasih berbahasa Inggris dengan nilai tes TOEFL 500 poin, serta punya keterampilan bekerja di bidang kesehatan.
Kontrak kerja sama berlaku untuk dua tahun dan dapat diperpanjang jika memenuhi persyaratan lanjutan.
"Kita berharap setelah pelatihan bahasa mereka siap diberangkatkan untuk bekerja," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Setelah dilakukan tes tertulis dan wawancara, 15 orang tenaga perawat yang lulus akan menjalani pelatihan bahasa Inggris di Unpatti," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ambon Godlief Isak Soplanit, Selasa.
Ia mengatakan kerja sama pelatihan bahasa asing dilakukan dengan Unpatti, saat ini dalam tahapan penyiapan draf kerja sama.
"Setelah surat perjanjian kerja sama rampung serta anggaran siap, akan dilakukan pelatihan bahasa asing bagi tenaga perawat sebelum dikirim bekerja," katanya.
Setelah pelatihan bahasa asing kata Godlief akan dilanjutkan dengan pelatihan keterampilan oleh tim dari Australia masing- masing selama dua bulan.
"Pelatihan bahasa difokuskan di Unpatti, sedangkan keterampilan di panti werda Inakaka Ambon, untuk mempersiapakan para tenaga perawat, " ujarnya.
Perekrutan tenaga perawat itu merupakan tindaklanjut penandatanganan kesepakatan awal kerja sama di bidang vokasi antara Pemerintah Kota Ambon dan Vocational Education, Training and Employment Australia (VETEA) di Adelaide, Australia, November 2018.
Tenaga perawat ini bukan berstatus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tetapi tenaga kerja kerja sama pemerintah dan pelaku usaha di Australia.
"Status mereka bukan TKI, karena kerja sama ini hasil kesepakatan pemerintah. Kita berharap setelah pelatihan mereka juga dapat menyesuaikan budaya masyarakat di sana," ujarnya.
Menurut Godlief, tenaga perawat tersebut telah memenuhi syarat dan mengikuti perekrutan tenaga perawat tersebut di antaranya berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) atau Diploma Tiga (D3) kesehatan, fasih berbahasa Inggris dengan nilai tes TOEFL 500 poin, serta punya keterampilan bekerja di bidang kesehatan.
Kontrak kerja sama berlaku untuk dua tahun dan dapat diperpanjang jika memenuhi persyaratan lanjutan.
"Kita berharap setelah pelatihan bahasa mereka siap diberangkatkan untuk bekerja," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020