Harga hasil perkebunan Maluku berupa biji pala bundar yang ditawarkan para pembeli di Kota Ambon kini mulai bergerak naik, dibanding harga hasil perkebunan lainnya yang bergerak turun.

Pantauan di lokasi transaksi hasil perkebunan di jalan Setia Budi, kawasan Rijoly, Kelurahan Batu gajah, Sabtu, terlihat pembeli menetapkan harga biji pala bundar Rp70.000/Kg, atau nak dari sebelumnya Rp65.000.

"Harga biji pala bundar sekarang ini sedikit bergerak naik mengikuti permintaan pasar. Lumayan, walaupun harga perkebunan lain sedikit menurun seperti cengkih, kopra, sedangkan fuli, coklat masih terus bertahan," kata Evi.

Sementara itu, harga kopra terus turun hingga mencapai Rp5.300/Kg. Perubahan harga ini terjadi dalam kurun waktu dua minggu, dimana awal bulan Januari harga kopra sempat naik hingga mencapai Rp6.000, kemudian turun menjadi Rp5.500, dan kini Rp5.300/Kg.

Sedangkan cengkih turun dari Rp70.000 menjadi Rp68.000/Kg, sedikit bergerak turun, kemudian fuli pala (pembungkus biji pala bundar) masih terus bertahan dengan harga yang cukup tinggi yakni Rp270.000/Kg, dan coklat Rp30.000/Kg.

Evi mengatakan.pihaknya selalu memantau perkembangan harga di pasar utama Surabaya, sebab hasil pembelian di Ambon akan dijual ke Surabaya sebagai pasar utama sekaligus pelabuhan ekspor.

Ruben, petani asal Seram Bagian Barat (SBB) yang ditemui di depan tempat transaksi seusai menjual lima kilogram biji pala bundar mengatakan, rasa bersyukur harga biji pala bundar sedikit bergerak naik, lumayan, kalau harga cengkih masih bagus, hanya saja kopra yang mulai bergerak turun lagi.

"Saya akan menyampaikan informasi ini bagi saudara-saudara di SBB untuk bisa memanfaatkan kesempatan untuk menjual hasil panen mereka terutama biji pala bundar," katanya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020