Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan., Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di  Maluku terus meningkat , di mana pada 2019 telah mencapai 69,45 atau meningkat sebesar 0,58 poin dan tumbuh 0,84 persen dibanding  2018 yang sebesar 68,87.

"Kemajuan pembangunan manusia di Maluku didorong oleh dimensi pendidikan dan perbaikan standar hidup layak," kata Kabid Neraca wilayah dan  Analisis Statistik BPS Maluku, Erhard Hatulesila di Ambon, Selasa.

Dia mengatakan, bayi yang baru lahir pada  2019 memiliki harapan untuk hidup hingga 65,82 tahun atau lebih lama 0,23 tahun dibandingkan pada 2018.

Pada2019 anak-anak yang berusia tujuh tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,94 tahun, lebih lama 0,02 tahun dibandingkan 2018. Sedangkan penduduk berusia 25 tahun keatas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 9,81 tahun, lebih lama 0,23 tahun dibanding tahun sebelumnya.

Dia mengatakan, pada 2019, masyarakat di Maluku memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebesar Rp8,88 juta per tahun, meningkat sebesar Rp166 ribu dibandingkan 2018.

IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.

Menurutnya, umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh umur harapan hidup saat lahir (UHH), yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi.

Sedangkan pengetahuan diukur melalui indikator rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah. RLS adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal.

Harapan lama sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu dimasa mendatang.

Dia mengatakan, standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan dan ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli.

IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, pengetahuan dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan menstandarnisasi nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks.
 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020