Sebanyak 95 persen tenaga medis perempuan yang menangani pasien COVID-19 di kota Ambon.

"Sebagian besar tenaga kesehatan di Puskesmas, rumah sakit dan dinas kesehatan di kota Ambon merupakan kaum perempuan yang di masa pademi COVID-19 ini bertugas memberikan pelayanan kesehatan, " kata Kadis Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy, kepada Antara, Senin.

Dikatakannya, dari 22 Puskesmas di kota Ambon hanya ada satu atau dua orang petugas kesehatan laki- laki sehingga jika dipresentasikan 95-98 persen didominasi perempuan.

Sebagian dari tenaga medis perempuan, merupakan Ibu rumah tangga yang memiliki tanggung jawab terhadap keluarga, dalam hal memproteksi diri.

"Di satu sisi mereka dilema harus bertanggung jawab melayani pasien COVID-19, tetapi juga harus melindungi diri dan memberikan waktu seutuhnya untuk melayani masyarakat, " katanya.

Di sisi lain sebagai manusia juga mempunyai rasa takut, khawatir karena tidak mengetahui dengan siapa harus berhadapan setiap hari, mengingat akhir- akhir ini banyak pasien berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Katong (kita) tidak mengetahui apakah yang diperiksa ini orang yang sehat atau tidak, yang menjadi masalah saat ini muncul OTG dan tenaga medis mau tidak mau harus melayani, " ujarnya.

Masalah utama yang dihadapi saat ini katanya, keterbatasan alat pelidung diri (APD) bagi tenaga medis di Puskesmas.

"Sementara setelah bertugas mereka harus kembali ke rumah dan harus melindungi diri terhadap keluarga agar ketika pulang tidak menularkan penyakit, apalagi jika ada resiko yang rentan di rumah yakni lansia dan anak-anak," kata Wendy.

Memperingati hari Kartini pada 2020, dia memberikan apresiasi yang besar kepada tenaga medis perempuan di rumah sakit maupun Puskesmas, yang menjadi garda terdepan menangani virus corona.

"Mari kita bergandengan tangan, karena kita telah memilih jalur pengabdian di bidang kesehatan, naluri kita untuk mengabdi dan bekerja untuk masyarakat. Saya yakin apa yang kita berikan kepada masyarakat merupakan ladang pahala bagi kita dalam memberikan pelayanan terbaik, " tandasnya.

Yang terpenting adalah dukungan keluarga dan masyarakat, untuk terus mendukung tenaga medis perempuan yang harus berada di tengah kondisi pandemi COVID-19.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020