Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang asalnya dari dividen sesuai dengan skema hak partisipasi (Participation of Interest - PI) 10 persen Blok Masela diprediksi bakal mencapai Rp60 triliun per tahun.

"Untuk wilayah kerja di Masela pada Oktober 2019 telah resmi disetujui perubahan kontraknya, sehingga potensi PAD dari dividen sesuai skema PI 10 persen diprediksi mencapai Rp60 triliun per tahun untuk total porsi kepemilikan sesuai persentase PI," kata Gubernur Murad Ismail di Ambon, Jumat.

Penegasan itu disampaikan gubernur dalam Rapat Paripurna II masa sidang ke-3 tahun 2020 DPRD Maluku dalam rangka penyerahan dua Raperda usulan Pemprov yang berlangsung secara virtual dengan menggunakan aplikasi Zoom.

Dalam rapat paripurna yang berlangsung secara virtual tersebut, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury memimpin rapat dewan yang dihadiri Sekretaris DPRD Bodewyn M Wattimena, sedangkan anggota DPRD berada di tempat lain dan Gubernur Murad bersama SKPD terkait berada di kantor Gubernur.

Menurut dia, Pemprov Maluku akan membentuk BUMD yang akan menerima PI 10 persen pada wilayah kerja migas tersebut.

"Sikap kita adalah telah menyusun dua buah Raperda, yakni tentang Perseroan Daerah Maluku Energi Abadi dan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada Perseroan Daerah Maluku Energi Abadi," ujar Gubernur.

Wilayah Maluku dianugerahi potensi minyak dan gas bumi yang menjanjikan, karena terdapat sembilan wilayah kerja , baik yang masih dalam tahap eksplorasi maupun sudah berproduksi.

"Pada 1 November 2019 lapangan migas wilayah kerja Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, dan non-Bula resmi diperpanjang selama 20 tahun," ujarnya.

 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020