Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara akhirnya menyerahkan seluruh fasilitas Bandar Udara Saumlaki yang berlokasi di desa Olilit, kecamatan Tanimbar Selatan kepada pemerintah daerah kabupaten Kepulauan Tanimbar.

"Dalam rapat bersama dengan Dirjen Perhubungan Udara kemarin, telah disepakati penyerahan bandar udara lama atau Bandara Olilit kepada Pemerintah daerah kabupaten Kepulauan Tanimbar," kata Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon melalui sambungan telepon seluler dari Jakarta, Kamis.

Bupati mengatakan, semenjak bandara Mathilda Batlayeri Amtufu beroperasi pada Mei 2014, bandara lama itu tidak lagi digunakan atau telah ditutup. Hanya saja beberapa bangunannya masih digunakan.

"Kita tahu bahwa selama ini bandara itu menjadi aset Kementerian Perhubungan, tetapi kemarin sudah disepakati untuk diserahkan kepada pemerintah daerah kabupaten Kepulauan Tanimbar karena bandara itu sudah ditutup atau sudah tidak lagi difungsikan, karena yang akan terus dikembangkan ke depan adalah bandara Mathilda Batlayeri," katanya.

Bupati memastikan, semua aset bandara itu telah disepakati bersama Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto untuk diserahkan kepada pemkab Kepulauan Tanimbar dan teknis penyerahannya akan ditindaklanjuti oleh pihak Dirjen Perhubungan Udara kepada dinas Perhubungan Kepulauan Tanimbar dalam waktu dekat.

Selanjutnya, Pemerintah daerah Kepulauan Tanimbar akan melakukan perawatan dan kajian peruntukannya.

"Dalam angan-angan saya adalah fasilitas bandara ini akan kita gunakan untuk menunjang proyek strategis nasional Blok Masela," katanya.

Bandara itu akan digunakan untuk mendukung Blok Masela, karena sejumlah fasilitasnya seperti landasan pacu, apron, bangunan termasuk helipad dan hanggar yang bisa dipergunakan oleh INPEX.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mathilda Batlayeri Saumlaki, Januaris Seralurin menyatakan, bandar udara Olilit terletak di Saumlaki. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu (run way) 900 × 23 meter dan apron atau parkiran pesawat berukuran 60x60 meter.

Bandara ini memiliki tempat parkir helikopter atau helipad yang berdekatan dengan helipad milik sebuah perusahaan.

Sejumlah fasilitas sisi darat yang masih ada adalah gedung terminal, terminal parkir dan perumahan dinas.

"Bandara Olilit ini tidak luas, makanya dipindahkan. Ujung landasan pacunya sudah berada di jalan poros Saumlaki. Luas wilayah bandara itu kira-kira 6 hektare," kata Januarius

Bandara ini sempat melayani sejumlah maskapai seperti Garuda Indonesia, Xpress air, Trigana air, Merpati dan beberapa maskapai lainnya.

Pewarta: Simon Lolonlun

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020