Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Provinsi Maluku siap memberikan kontribusi pada pembangunan dan pengembangan sumber daya kebumian di daerah, termasuk masalah kebencanaan dan mitigasinya.

"Tentunya kami akan bersinergi dengan pemerintah, sebagaimana salah satu tujuan terbentuknya IAGI adalah penyediaan sumber daya ahli kebumian untuk pengembangan regional Provinsi Maluku," kata Ketua Pengurus Daerah (Pengda) IAGI Maluku,  Herfien Samalehu melalui sambungan telepon dari Ambon, Selasa.

Ia mengatakan sebagai wadah perhimpunan para ahli geologi yang ada di Maluku untuk pengembangan profesi yang berhubungan dengan ilmu kebumian, IAGI siap memberikan kontribusi membantu pemerintah daerah untuk beragam program sosial kemasyarakatan.

Herfien memisalkan, pengembangan potensi sumber daya alam, eksplorasi sumber daya air tanah untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat, termasuk persoalan kebencanaan dan mitigasinya.

"Geologi sangat penting karena pengembangan Maluku harus berbasis mitigasi bencana, di Bappeda sendiri mungkin ada hal- hal yang berkaitan dengan hal itu, jika kita kombinasikan geologi dengan pengembangan daerah harus selaras," ujarnya.

Kepengurusan IAGI Maluku periode pertama 2020-2023 resmi dilantik dan dikukuhkan secara virtual via aplikasi Zoom Meeting oleh Ketua Umum IAGI Pusat Sukmandaru Prihatmoko, bersamaan dengan penyelenggaraan webinar "Mengelola Sumber Daya Geologi dari Indonesia Timur Untuk Bangsa" pada 26 September 2020.

Proses pengukuhan dan pelantikan diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Geologi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dan didukung oleh Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Pengurus Pusat IAGI dan Pengda IAGI Maluku.

"Kami merupakan Pengda IAGI ke-26 di Indonesia. Kami mendorong adanya IAGI karena menurut kami sejak tahun peristiwa gempa bumi pada 26 September 2019, kita butuh ahli geologi untuk menganalisa dampak kebencanaan seperti apa ke depannya dan mitigasinya," ujarnya.

Dikatakannya lagi, pihaknya juga akan membentuk Seksi Mahasiswa IAGI (SM-IAGI) di Universitas Pattimura yang masih menjadi satu-satunya perguruan tinggi di daerah itu yang memiliki program studi teknik geologi.

"Pendidikan yang didapatkan di bangku kuliah adalah sains murni, jika bisa diterapkan langsung di lapangan akan menjadi geologi terapan, karena itu penting bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan lainnya dari para praktisinya," tandas Herfien.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020