Fraksi Golkar DPRD Maluku mengimbau Dinas PUPR setempat menangani berbagai kerusakan infrastruktur dasar yang rusak akibat bencana alam banjir dan tanah longsor yang menimpa sejumlah warga di Kota Ambon.

"Hujan lebat selama sehari pada Sabtu (3/10)  telah menimbulkan banyak kerusakan serius, bahkan ratusan orang dari berbagai sudut kota yang mengalami musibah banjir dan longsor dievakuasi oleh tim SAR," kata Ketua F-Golkar DPRD Maluku, Anos Yeremias di Ambon, Rabu.

Sejumlah kawasan yang menjadi langganan banjir disaat curah hujan yang tinggi seperti Batu Gajah, Barumerah, Batugantung, Waehaong, dan Tanah Tingggi membuat ratusan warga terpaksa dievakuasi oleh tim SAR ke kantor kecamatan.

Kemudian di wilayah perbukitan terjadi musibah tanah longsor seperti Karangpanjang, Kopertis, Manggadua, dan beberapa lokasi lainnya di Kecamatan Sirimau serta Kecamatan Teluk Ambon.

"Ada warga yang rumahnya mengalami musibah tanah longsor sejak tahun 2012 dan beberapa tahun kemudian masih mendapatkan musibah serupa, bahkan Sabtu, (3/10) kemarin juga terjadi longsoran tetapi tidak ada perhatian Dinas PUPR untuk membangun talut," ujar Anos yang juga anggota komisi III DPRD Maluku.

Bahkan ada tim dari Dinas PUPR provinsi maupun Kota Ambon dan pihak lain, sudah berkali-kali datang ke lokasi dan melakukan pengukuran tetapi tidak ada realisasi pembangunan talud.

Padahal rumah warga tersebut terancam roboh karena tanah longsor terjadi di bagian depan dan belakang rumah.

Sementara Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon, Djunaedi mengerahkan regu penyelamat guna membantu evakuasi warga yang terkena bencana banjir pada beberapa titik di Kota Ambon saat itu.

Tim SAR Ambon yang bergerak menggunakan perahu karet pada Sabtu, (3/10) sekitar pukul 23:15 WIT di kawasan Skip dan Batumerah ini mengevakuasi 68 warga ke kantor kecamatan.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020