Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Pulau Taliabu, Maluku Utara (Malut), terus mendorong peningkataan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) bekerja sama dengan  Program Pascasarjana (PPs) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate.

"Tujuan kerja sama dimaksud untuk meningkatkan dan memupuk hubungan kelembagaan dalam melaksanakan kegiatan di bidang peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidikan ASN di Kabupaten Pulau Taliabu," kata Sekkab Pulau Taliabu, DR Salim Ganiru melalui siaran pers diterima di Ternate, Kamis.

Dia menyatakan, hal tersebut menindaklanjuti kerjabsama dimaksud melalui Pemkab Taliabu dan Direktur Program Pascasarjana, DR Said Hasan, M.Pd yang mewakili pihak Unkhair, menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) yang disaksikan langsung oleh Rektor Unkhair Prof DR Husen Alting, SH, MH saat berlangsung di Gedung rlRektorat lantai 4, Unkhair Ternate.

Sekkab Pulau Taliabu mengatakan kerja sama antara Pemda Pulau Taliabu dengan Program Pascasarjana Unkhair Ternate, adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas ASN melalui pendidikan yang memadai.

Kerja sama ini merupakan yang kedua kali, setelah 3 tahun lalu dengan Fakultas Kedokteran Unkhair. Yakni memberikan kesempatan pada putra - putri terbaik tamatan SMA dari Taliabu untuk kuliah di Fakultas Kedokteran secara gratis. Sejak 3 tahun terakhir ini sudah 6 orang yang kuliah di FK dengan beasiswa ful dari Pemda Taliabu.

Oleh karena itu, dengan adanya teken kerjasama ini, Pemda Pultab bekerjasamanya dengan Program Magister S2, yakni mengijinkan PNS untuk mengikuti perkuliahan dengan sistem daring (zoom meting).

"Melalui perkuliahan berbasis online, tentunya memberikan kemudahan bagi PNS, karena nantinya mahasiswa S2 bisa ikuti saat di luar jam kantor, agar proses kuliah berjalan baik dan tidak mengganggu saat jam kerja," ujarnya.

Meski begitu, dia mengakui, terbatasnya jumlah penerimaan mahasiswa baru pada Program Pascasarjana. Isya Allah tahun depan akan kita tingkatkan dengan verifikasi keilmuan lain, selain Ilmu-ilmi Ekonomi seperti sekarang.

Menurutnya, program S2 yang berlangsung selama 4 sememester harus mengacu pada keilmuan yang basic praktis. Sehingga lebih banyak teori yang lebih aplikatif untuk kemajuan daerah

"Karena keterbatasan kuota, tahun ini hanya tersedia 10 orang untuk mahasiswa dengan program Ilmu-Ilmu Ekonomi," kata Sekkab yang juga mantan wartawan ini.

Dirinya berharap dengan adanya kesempatan dalam mengembangkan kompetensi ASN, ini dimaksud agar ASN semakin menguasai pekerjaan di bidangnya masing-masing.

"ASN dituntut mampu memberikan kontribusi yang lebih baik dengan membuat program yang benar-benar memberikan manfaat sesuai dengan bidang kerjanya, demi kepentingan daerah. Tidak ada pilihan bagi Pemerintah daerah, kalau maju bersama ilmu, harus bisa menggandeng Perguruan Tinggi, terutama Program Pascasarjana," ujarnya.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020