Gubernur Maluku Murad Ismail melepas ekspor komoditas perikanan berupa 15 ton ikan tuna segar ke negara Jepang secara langsung dari terminal kargo Bandara Internasional Pattimura Ambon, Rabu.

Tuna segar yang diekspor oleh PT. Peduli Laut Maluku menggunakan pesawat kargo Citilink (Garuda Indonesia grup) Ambon-Manado dan Bandara Narita Jepang.

Ekspor pertama pada  2021 tersebut ditandai dengan pemasangan label Bea Cukai pada kargo serta penyerahan dokumen ekspor oleh Gubernur Murad kepada Manajer operasional PT. Peduli Laut Maluku Iwan Tagus.

Ekspor perdana itu disaksikan Sekda Maluku Kasrul Selang, Kadis Perindag Elvis Pattiselano, Kadis Kelautan dan Perikanan Maluku Abdul Haris, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ismail Usemahu, Kadin Maluku, pimpinan PT. Peduli Laut Maluku serta para pelaku usaha sektor perikanan.

Gubernur Murad menyatakan ekspor dan investasi adalah kunci penting kemajuan ekonomi satu daerah. Ekonomi yang terus tumbuh berdampak menekan kesenjangan dan kemiskinan. Perkembangan ekonomi global berdampak bagi setiap negara termasuk Indonesia, sehingga memaksa partisipasi setiap daerah memperluas wilayah pasar sebagai solusi mengatasi dampak resesi global, agar mampu bertahan di kancah perdagangan internasional.

Menurutnya peluang ekspor Maluku saat ini terbuka lebar, terutama dari hasil perikanan, tetapi pelaksanaannya memerlukan sinergi di tengah kondisi global yang masih dilanda pandemi COVID-19.
Gubernur Maluku Murad Ismail (kanan) menyerahkan dokumen ekspor tuna kepada Manajer Operasional PT. Peduli Laut Maluku, Iwan Tagus di Bandara Internasional Pattimura Ambon, Rabu (6/1). Sebanyak 19 ton tuna segar diekspor perdana dari Ambon menuju Jepang dengan penerbangan kargo Citilink (grup Garuda Indonesia).
Pemprov, tandasnya telah mempersiapkan langkah dan strategi baru untuk diversifikasi pasar dan Produk, di mana pasar tujuan ekspor kini beralih ke sejumlah negara yang menyatakan potensi pasarnya yang cukup signifikan untuk dieksplorasi.

Gubernur menyatakan beberapa waktu lalu bertemu pimpinan maskapai Garuda Indonesia untuk berdiskusi beberapa hal penting, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengoperasian penerbangan kargo dari Kota Ambon menuju bandara Narita Jepang melalui Manado Sulawesi Utara.

"Penerbangan kargo secara langsung ke Jepang ini memberikan peluang besar bagi para eksportir di Maluku untuk meningkatkan ekspornya, mengingat waktu tempuh lebih cepat dan pengurusan perijinan lebih mudah sehingga kualitas komoditi yang diekspor akan tiba di Jelang dalam kondisi masih segar," katanya.

Dia juga meminta para eksportir di Maluku untuk terus meningkatkan kinerja dan lebih jeli melihat peluang dan inovasi baru.

Pemprov juga terus mendorong pengembangan sektor Kelautan dan Perikanan di Maluku sehingga hasil laut benar-benar menjadi komoditas unggulan ekspor yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ketua Tim Peningkatan ekspor Maluku Ismail Usemahu menyebutkan ekspor tuna segar dengan penerbangan langsung dari Ambon melalui Manado menuju Jepang, merupakan yang pertama kali dilakukan.

Selain dengan penerbangan kargo, tercatat juga masing-masing dua ton ikan tuna segar diekspor dengan dua penerbangan reguler sejak Rabu (6/1) pagi melalui bandara Sorkarno Hatta.

"Total ekspor yang dilakukan dengan pesawat kargo maupun penerbangan reguler yakni 19 ton tuna segar, dengan nilai ekspor 116.433 dolar AS atau sekitar Rp2,5 miliar," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021