Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku meminta kabupaten kota di daerah itu agar memberdayakan dokter lulusan Universitas Pattimura (Unpatti) dalam rangka mewujudkan Astacita pengembangan sumber daya manusia, pendidikan, dan kesehatan.
"Kehadiran para dokter baru tentunya dinantikan oleh masyarakat khususnya di daerah terpencil dan perbatasan karena membawa angin segar yang berdampak terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat," ujar Sekda Maluku Sadali Ie saat membacakan keterangan tertulis Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa di Ambon, Rabu.
Hal itu disampaikannya dalam pengambilan sumpah 28 dokter baru angkatan 33 periode Februari 2025 Fakultas Kedokteran Unpatti.
Menurut dia pengambilan sumpah dan pelantikan ini menjadi momentum strategis yang harus disambut kabupaten kota untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Maluku.
Ia melanjutkan pengembangan kedokteran ini merupakan salah satu implementasi Astacita Presiden dan Wapres Republik Indonesia yang juga selaras dengan gagasan Saptacita Gubernur dan Wagub Maluku yang tertuang dalam poin ketiga yakni pengembangan sumber daya manusia, pendidikan, dan kesehatan.
"Para dokter baru harus profesional dan memegang sumpah dan janji, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan etika dan kompetensi," katanya.
Pasalnya, kata dia, karakteristik wilayah Maluku merupakan daerah kepulauan dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi, serta aksesibilitas antarwilayah yang sangat terbatas. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi para dokter baru yang akan mengabdikan dirinya di Maluku.
“Saya yakin dan percaya bahwa dengan tekad dan semangat sebagai anak daerah, para lulusan dapat menentukan langkah untuk mengabdi di Maluku. Teruslah tingkatkan kompetensi keilmuan secara berkesinambungan,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy mengatakan sejak 2008 hingga 2025 Unpatti telah meluluskan sebanyak 472 dokter.
Tentunya hal ini menjadi sebuah prestasi, di mana SDM di bidang kesehatan jumlahnya terus meningkat. Meski pelayanan kesehatan di daerah-daerah di Maluku masih belum maksimal dan butuh kolaborasi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam mengakomodasi tenaga dokter lulusan Unpatti guna meningkatkan pelayanan kesehatan.
"Kita bisa bicara dari aspek akademik dengan menghasilkan output, tetapi kalau tidak ada dukungan dari pemerintah Kabupaten provinsi untuk memberdayakan anak-anak ini maka layanan kesehatan di Maluku tidak maksimal. Oleh kerena itu kita harapkan ada kerja sama," ujarnya.