Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku Utara (Malut) mencatat, hingga 9 Januari 2020, kasus aktif COVID-19 di daerah ini mengalami penurunan dari 383 orang menjadi 356 orang dan terbanyak masih Kabupaten Halmahera Selatan yakni 155 orang dan Halmahera Utara 48 orang.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Pemprov Malut, dr Rosita Alkatiri,M.Mkes di Ternate, Sabtu menyatakan, sesuai hasil perkembangan penanganan COVID-19 per 9 Januari 2021, menunjukkan tujuh kabupaten/kota memiliki kasus aktif COVID-19 cukup tinggi seperti Halmahera Selatan 155 orang, Halmahera Utara 48 orang, Kota Tidore Kepulauan 43 orang, Ternate 40 orang, Kepulauan Sula 35 orang, Halmahera Timur 16 orang dan Halmahera Tengah 14 orang.
Sedangkan, untuk zona kuning Halmahera Barat 5 orang, serta Kabupaten Pulau Taliabu dan Pulau Morotai hingga kini belum ada pasien aktif COVID-19.
Dia menjelaskan, menurunnya angka pasien kasus aktif COVID-19 karena adanya pasien sembuh di Kabupaten Halmahera Utara 32 orang, Pulau Morotai 7 orang dan Kota Ternate 1 orang dengan jumlah 40 orang.
Begitu pula, ada kenaikan jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 13 orang berasal dari Pulau Morotai 7 orang, Halmahera Selatan 2 orang dan Kepulauan Sula, Halmahera Timur, Ternate dan Tidore Kepulauan masing-masing 1 orang.
Menurutnya, beberapa daerah di Malut alami kenaikan seperti Tidore Kepulauan, Pulau Morotai dan Taliabu tidak memiliki pasien aktif COVID-19.
Pihaknya mencatat, hingga kini pasien positif COVID-19 di Malut mencapai 2.875 orang, sembuh 2.400 orang dan meninggal dunia mencapai 92 orang.
Sementara itu, Sekprov Malut, Samsuddin A. Kadir dihubungi menyatakan, ada tiga daerah yang tidak memiliki kriteria PSBB, yaitu Morotai, Ternate dan Taliabu, sementara tujuh kabupaten/kota lainnya beberapa kriteria PSBB terpenuhi tapi bervariasi, ada yang kena dua kriteria ada juga yang kena tiga criteria.
Sedangkan, tujuh kabupaten/kota yang yang terkena sebagian kriteria tersebut diminta mengambil langkah pencegahan agar kondisinya menjadi lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Pemprov Malut, dr Rosita Alkatiri,M.Mkes di Ternate, Sabtu menyatakan, sesuai hasil perkembangan penanganan COVID-19 per 9 Januari 2021, menunjukkan tujuh kabupaten/kota memiliki kasus aktif COVID-19 cukup tinggi seperti Halmahera Selatan 155 orang, Halmahera Utara 48 orang, Kota Tidore Kepulauan 43 orang, Ternate 40 orang, Kepulauan Sula 35 orang, Halmahera Timur 16 orang dan Halmahera Tengah 14 orang.
Sedangkan, untuk zona kuning Halmahera Barat 5 orang, serta Kabupaten Pulau Taliabu dan Pulau Morotai hingga kini belum ada pasien aktif COVID-19.
Dia menjelaskan, menurunnya angka pasien kasus aktif COVID-19 karena adanya pasien sembuh di Kabupaten Halmahera Utara 32 orang, Pulau Morotai 7 orang dan Kota Ternate 1 orang dengan jumlah 40 orang.
Begitu pula, ada kenaikan jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 13 orang berasal dari Pulau Morotai 7 orang, Halmahera Selatan 2 orang dan Kepulauan Sula, Halmahera Timur, Ternate dan Tidore Kepulauan masing-masing 1 orang.
Menurutnya, beberapa daerah di Malut alami kenaikan seperti Tidore Kepulauan, Pulau Morotai dan Taliabu tidak memiliki pasien aktif COVID-19.
Pihaknya mencatat, hingga kini pasien positif COVID-19 di Malut mencapai 2.875 orang, sembuh 2.400 orang dan meninggal dunia mencapai 92 orang.
Sementara itu, Sekprov Malut, Samsuddin A. Kadir dihubungi menyatakan, ada tiga daerah yang tidak memiliki kriteria PSBB, yaitu Morotai, Ternate dan Taliabu, sementara tujuh kabupaten/kota lainnya beberapa kriteria PSBB terpenuhi tapi bervariasi, ada yang kena dua kriteria ada juga yang kena tiga criteria.
Sedangkan, tujuh kabupaten/kota yang yang terkena sebagian kriteria tersebut diminta mengambil langkah pencegahan agar kondisinya menjadi lebih baik.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021