Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Ghani Kasuba menyatakan, bantuan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini untuk penanganan banjir di Kabupaten Halmahera Utara akan diprioritaskan untuk penanganan infrastruktur dan kebutuhan hidup korban selama di pengungsian
"Kehadiran Mensos di Malut sekaligus menyerahkan bantuan bagi korban banjir Malut Rp1,8 miliar dan korban banjir di Halmahera Utara Rp490 juta. Mensos siap membantu masyarakat terkait dengan relokasi warga ke lokasi yang lebih aman, tentu harapan agar masyarakat bersabar, karena harus melalui prosedur," katanya di Ternate, Jumat.
Selain itu, Mensos berjanji akan membicarakan dengan Menteri PUPR untuk secepatnya pembangunan jembatan penghubung kecamatan yang putus, karena sangat berdampak pada akses ekonomi dari puluhan ribu jiwa penduduk di Galela, Kabupaten Halmahera Utara.
Bahkan setiap bantuan, tidak ada istilah penyerahan secara simbolis. Seluruh bentuk bantuan apapun harus ada di lokasi. Bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana, di mana mereka sangat membutuhkan, sehingga diharapkan arus sampai di tangan para pengungsi.
Gubernur mengapresiasi kunjungan Mensos Rismaharini ke Halmahera Utara. Padahal bencana alam terjadi di Kalimantan, Sulawesi Barat dan di sejumlah Pulau Jawa banyak mengakibatkan korban.
.
Bahkan, bantuan juga telah disalurkan Polda maupun Pemprov Malut untuk masyarakat terkena dampak banjir kepada 1.537 Kepala Keluarga ataun 6963 jiwa di Halmahera Utara.
Dia mengemukakan, sebagian besar dari 36 ribu jiwa penduduk di Galela yang terdampak banjir akibat putusnya satu-satunya jembatan penghubung kecamatan itu, sehingga mempengaruhi akses ekonomi masyarakat.
Sebelumnya, Kepala BPBD Halut Abner Manery mencatat, warga di empat kecamatan yang rumahnya terendam banjir harus mengungsi ke berbagai tempat yang aman di Kecamatan Kao Barat, Galela Selatan, Galela Barat dan Loloda Utara.
Banjir tersebut diakibatkan oleh hujan dengan intensitas ringan - lebat yang disertai angin kencang dalam durasi waktu yang lama mulai pukul 16.00 WIT sejak 15 hingga 16 Januari 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Kehadiran Mensos di Malut sekaligus menyerahkan bantuan bagi korban banjir Malut Rp1,8 miliar dan korban banjir di Halmahera Utara Rp490 juta. Mensos siap membantu masyarakat terkait dengan relokasi warga ke lokasi yang lebih aman, tentu harapan agar masyarakat bersabar, karena harus melalui prosedur," katanya di Ternate, Jumat.
Selain itu, Mensos berjanji akan membicarakan dengan Menteri PUPR untuk secepatnya pembangunan jembatan penghubung kecamatan yang putus, karena sangat berdampak pada akses ekonomi dari puluhan ribu jiwa penduduk di Galela, Kabupaten Halmahera Utara.
Bahkan setiap bantuan, tidak ada istilah penyerahan secara simbolis. Seluruh bentuk bantuan apapun harus ada di lokasi. Bantuan untuk masyarakat yang terdampak bencana, di mana mereka sangat membutuhkan, sehingga diharapkan arus sampai di tangan para pengungsi.
Gubernur mengapresiasi kunjungan Mensos Rismaharini ke Halmahera Utara. Padahal bencana alam terjadi di Kalimantan, Sulawesi Barat dan di sejumlah Pulau Jawa banyak mengakibatkan korban.
.
Bahkan, bantuan juga telah disalurkan Polda maupun Pemprov Malut untuk masyarakat terkena dampak banjir kepada 1.537 Kepala Keluarga ataun 6963 jiwa di Halmahera Utara.
Dia mengemukakan, sebagian besar dari 36 ribu jiwa penduduk di Galela yang terdampak banjir akibat putusnya satu-satunya jembatan penghubung kecamatan itu, sehingga mempengaruhi akses ekonomi masyarakat.
Sebelumnya, Kepala BPBD Halut Abner Manery mencatat, warga di empat kecamatan yang rumahnya terendam banjir harus mengungsi ke berbagai tempat yang aman di Kecamatan Kao Barat, Galela Selatan, Galela Barat dan Loloda Utara.
Banjir tersebut diakibatkan oleh hujan dengan intensitas ringan - lebat yang disertai angin kencang dalam durasi waktu yang lama mulai pukul 16.00 WIT sejak 15 hingga 16 Januari 2021.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021