Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku telah mengkoordinasikan terjadinya kerusakan rumah penduduk dan infrastruktur jalan di Kecamatan Leihitu,  Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah akibat cuaca ekstrem dengan BPBD setempat.

"Selain di Kecamatan Leihitu  bencana alam serupa berupa naiknya air laut di Pulau Haruku juga telah kami mengontak BPBD Maluku Tengah agar secepatnya melakukan penanganan darurat," kata Kepala Pelaksana BPBD Maluku, Hendry Far- Far di Ambon, Rabu.

Menurut dia, kerusakan rumah penduduk dan infrastruktur jalan yang terjadi pada dua daerah tersebut termasuk wiiayah kerja BPBD Maluku Tengah yang berkedudukan di Masohi,  ibu kota Kabupaten setempat.

"Kami sudah informasikan kalau di wilayah Leihitu dan Pulau Haruku terjadi bencana alam berupa naiknya permukaan air ke pemukiman penduduk akibat cuaca ekstrem. Jadi tolong disikapi dan ditangani BPBD Maluku Tengah secepatnya," ujar Hendry. 

Karena kejadiannya pada Selasa, (2/3) 20201 maka BPBD Maluku sejauh ini belum mendapatkan laporan balik terkait upaya penanganan yang sementara dilakukan di sana.

Sementara Kapolsek Leihitu, Iptu Julkisno Kaisupy secara terpisah mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan sementara rumah-rumah penduduk yang rusak pada tiga desa di daerah itu.

Dampak dari cuaca ekstrem berupa badai disertai tingginya gelombang laut sekitar 3 meter dan banjir menyebabkan pemukiman warga pesisir di Desa Wakal, Hitu Lama, dan Hitu Messing mengalami kerusakan.

Bahkan akibat abrasi, terjadi longsoran pada sebagian badan jalan di Desa Wakal dan tingkat kerusakannya mencapai sekitar 70 persen.
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021