Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menunda sementara pembangunan pasar "ole-ole" di kawasan Tantui, Kecamatan Sirimau, karena keterbatasan anggaran. "Kami menunda pembangunan tahap kedua pasar ole-ole hingga tahun depan karena kondisi keuangan Pemkot mengalami defisit," kata Pejabat pelaksana teknis pembangunan pasar ole-ole, Jopi Tutuarima, di Ambon, Rabu. Menurutnya, pembangunan pasar ole-ole terdiri dari gedung A yang dikerjakan dengan dana APBD Pemkot Ambon, sedangkan gedung B bersumber dari APBD Pemprov Maluku. "Proses penyelesaian pembangunan gedung A baru mencapai 30 persen, sedangkan gedung B mencapai 50 persen," katanya. Ia mengatakan, alokasi dana pembangunan pasar ole-ole tahap kedua sebesar Rp1,3 miliar, namun karena perubahan amandemen kontrak maka dananya turun menjadi Rp412 juta. Sedangkan pada tahap satu pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp1,1 miliar. "Pengurangan nilai kontrak ini berpengaruh pada penyelesaian pembangunan pasar ole-ole, sehingga belum dapat dipastikan waktu penyelesaian pembangunannya, karena tergantung alokasi anggaran," ujar Tutuarima. Ia mengakui, pembangunan tahap pertama telah dilaksanakan mencapai 30 persen pada tahun anggaran 2009/2010 menghabiskan dana sebesar Rp1,1 miliar dan jika ada bantuan Anggaran pendapatan belanja nasional (APBN) maka pembangunan akan dilanjutkan. "Kami telah mengusulkan bantuan anggaran ke Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, agar pembangunan pasar ole-ole bisa dilanjutkan, tetapi belum mendapat respon," katanya. Pasar ole-ole terdiri dari dua lantai dan jumlah kios yang dibangun sebanyak 14 kios. "Satu kios yang tersedia bisa menampung tiga pedagang dan kiosnya tersedia beragam ole-ole maupun komoditi unggulan yang bisa dijual kepada konsumen," katanya. Ia berharap, pembangunan pasar ole-ole bisa dilanjutkan karena akan dimanfaatkan untuk menampung para pedagang yang selama ini berjulan di tepi jalan dan memudahkan warga maupun wisatawan memperoleh aneka kerajinan dan produk unggulan untuk dijadikan buah tangan kepada sanak keluarga.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010