DPRD Maluku mendesak oknum kontraktor untuk segera membangun kembali jembatan Watrupun di Kecamatan Babar yang rusak sejak pertengahan 2019 akibat alat berat mereka secara paksa melintasi jembatan itu.

"Kami akan panggil Dinas PUPR untuk mempertanyakan siapa oknum kontraktor yang pernah menangani pengerjaan pembangunan jembatan 10 di Kecamatan Babar Timur namun merusak jembatan Watrupun," kata anggota Komisi III DPRD Maluku, Anos Yeremias di Ambon, Jumat.

Meski pun jembatan tersebut hanya memiliki bentangan sekitar 10 meter namun sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk melintasinya, terutama di saat musim hujan dan banjir.

Menurut dia, sebenarnya ada dua jembatan yang patah di wilayah itu dan dilaporkan warga kepada komisi III saat melakukan agenda pengawasan di Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya.

"DPRD juga akan mempertanyakan Dinas PUPR tentang konstruksi dua jembatan yang rusak di sana, karena selama ini bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat, tetapi saat dilintasi alat berat justeru ambruk," ujarnya.

Sejumlah warga melaporkan kalau jembatan Watrupun yang patah sejak dua tahun lalu ini tidak diperbaiki kontraktor dan hanya membuat jembatan darurat di samping jembatan itu.

Untuk pejalan kaki masih bisa melintasi jembatan darurat dengan aman tetapi kendaraan roda dua maupun roda empat tentunya akan mengalami kesulitan.

Kebetulan ada proyek pembangunan jembatan 10 di lokasi lain yang ditangani seorang kontraktor dan alat berat harus dibawa ke lokasi pembangunan dan semestinya melewati kawasan pantai.

Namun operator alat berat tetap memaksa melintasi jembatan Watrupun dan akhirnya mengalami kerusakan total.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021