Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 provinsi Maluku membenarkan 94 vial dari total 140 vial vaksin Astrazeneca Batch (kumpulan produksi) CTMAV547 telah didistribusikan ke tiga kabupaten di Maluku sejak 7 Mei 2021.

"94 vial Vaksin Astrazeneca Batch CTMAV547 telah didistribusi ke kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur (SBT) sejak 7 Mei 2021, tetapi belum digunakan," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas COVID-19 Maluku,  Kasrul Selang, di Ambon, Rabu.

Penegasan tersebut disampaikan Kasrul menyusul pemberitahuan dari Kemenkes untuk penghentian sementara distribusi dan penggunaan vaksin astrazeneca Batch CTMAV547 berjumlah 448.480 dosis, untuk keperluan pengujian toksisitas dan sterilitas yang kini dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM). 

Langkah itu dilakukan sebagai tindaklanjut dua laporan Kejadian Ikut Pasca Imuniasi (KIPI) serius fatal yang diduga berkaitan dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca (COVAX) bets CTMAV547.

Menurut Kasrul yang juga Sekda Maluku itu,  vaksin dengan Batch CTMAV547 dikirim Kemenkes dan diterima pada 4 Mei 2021 sebanyak 140 vial, dan 94 vial sudah didistribusikan ke tiga  kabupaten pada 7 Mei 2021, sedangkan sisanya 46 vial masih disimpan di instalasi farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Maluku di kawasan Karang Panjang, Kota Ambon.

"Kami sudah memerintahkan Satgas di tiga kabupaten untuk menahan dan tidak menggunakan. Syukurlah vaksinnya belum digunakan karena di tiga kabupaten tersebut belum melaksanakan vaksinasi setelah lebaran," ujarnya.

Pihaknya, menurut Kasrul masih menunggu petunjuk teknis BPOM terkait hasil pengujian toksisitas dan sterilitas astrazeneca Batch CTMAV547

"Sampai hari ini kabupaten/kota belum melakukan vaksinasi setelah perayaan Idul Fitri 1442 H. Kita tetap menunggu petunjuk lanjutan dari BPOM terkait penggunaannya," tandasnya.

Dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terkontaminasi isu-isu menyesatkan terkait penundaan distribusi dan penggunaan vaksin astrazeneca tersebut.

"Jangan mudah terprovokasi informasi yang menyesatkan. Jadi, mengakses informasi dari sumber terpercaya terkait hasil pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM," katanya.

Kasrul menambahkan, hingga saat ini pihaknya telah menerima vaksin sebanyak 151.940 dosis yang terdiri dari vaksin sinovac 117.940 dosis dan astrazeneca 34 ribu dosis, di mana tersisa vaksin sinovac 1.400 dosis dan 640 dosis vaksin astrazeneca.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021