Sejumlah elemen pemuda di Kota Tidore Kepulauan (Tikep) bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Utara (Malut) menggelar Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) yang dijadwalkan pada September 2021 dalam upaya melestarikan tradisi masyarakat yang mayoritas nelayan.
"Kami telah melakukan konsolidasi dalam rangka menyukseskan FKNT yang awalnya dijadwalkan penyelenggaraannya pada Maret 2021, tetapi ditangguhkan karena pandemi COVID -19," kata Ketua Panitia FKNT, Abdullah Dahlan, di Ternate, Senin.
Menurut dia, festival ini akan dilestarikan dengan tujuan bermanfaat bagi nelayan Tomalou dan Kota Tikep secara umum.
"Kami memanfatkan festival ini sebagai daya tarik bagi wisatawan berkunjung ke ke Tikep . Jadi, perlu dijalin kerja sama dengan Pemprov Malut maupun pemerintah pusat agar dapat menuntaskan berbagai masalah dan kendala yang dihadapi nelayan," ujar Abdullah.
Dia menyatakan, FKNT 2021 ini merupakan bagian dari hajatan Tomalou Luar, khususnya di Tidore yang kepanitiaannya berasal dari berbagai pemuda tersebar di Kota Tikep yang dijaring aspirasi,ide dan gagasan sebagai bentuk partisipasi dalam rangka menyukseskan FKNT.
"Aspirasi, i ide dan gagasan itu didiskusikan agar penyelenggaraan FKNT idealnya seperti apa, makanya beberapa ide yang muncul, seperti membuat seminar nelayan dengan mengagendakan mengundang kademisi, sejarawan, dan budayawan di Malut ," kata Abdullah.
Dia mengharapkan festival yang diusulkan para pemuda ini bisa dilaksanakan di seluruh Kota Tikep dengan tujuan agar setiap kampung bisa menulis riwayat masing - masing.
Sebagai masukan dan saran kepada Pemkota Tikep melalui Bappelitbang agar bisa merampungkan semua cerita sejarah kampung selanjutnya dibukukan agar menjadi pegangan bagi generasi muda di daerah ini.
"Jadi pentingnya dibentuk Pemuda Tomalou Luar (PEDATOLA ) agar turut berpartisipasi memberikan ide dan gagasan demi menyukseskan FKNT 2021," tandas Abdullah.
Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Malut menyatakan komitmennya untuk mendukung perhelatan FKNT dalam upaya melestarikan tradisi masyarakat Tomalou sebagai kawasan kampung nelayan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Kami telah melakukan konsolidasi dalam rangka menyukseskan FKNT yang awalnya dijadwalkan penyelenggaraannya pada Maret 2021, tetapi ditangguhkan karena pandemi COVID -19," kata Ketua Panitia FKNT, Abdullah Dahlan, di Ternate, Senin.
Menurut dia, festival ini akan dilestarikan dengan tujuan bermanfaat bagi nelayan Tomalou dan Kota Tikep secara umum.
"Kami memanfatkan festival ini sebagai daya tarik bagi wisatawan berkunjung ke ke Tikep . Jadi, perlu dijalin kerja sama dengan Pemprov Malut maupun pemerintah pusat agar dapat menuntaskan berbagai masalah dan kendala yang dihadapi nelayan," ujar Abdullah.
Dia menyatakan, FKNT 2021 ini merupakan bagian dari hajatan Tomalou Luar, khususnya di Tidore yang kepanitiaannya berasal dari berbagai pemuda tersebar di Kota Tikep yang dijaring aspirasi,ide dan gagasan sebagai bentuk partisipasi dalam rangka menyukseskan FKNT.
"Aspirasi, i ide dan gagasan itu didiskusikan agar penyelenggaraan FKNT idealnya seperti apa, makanya beberapa ide yang muncul, seperti membuat seminar nelayan dengan mengagendakan mengundang kademisi, sejarawan, dan budayawan di Malut ," kata Abdullah.
Dia mengharapkan festival yang diusulkan para pemuda ini bisa dilaksanakan di seluruh Kota Tikep dengan tujuan agar setiap kampung bisa menulis riwayat masing - masing.
Sebagai masukan dan saran kepada Pemkota Tikep melalui Bappelitbang agar bisa merampungkan semua cerita sejarah kampung selanjutnya dibukukan agar menjadi pegangan bagi generasi muda di daerah ini.
"Jadi pentingnya dibentuk Pemuda Tomalou Luar (PEDATOLA ) agar turut berpartisipasi memberikan ide dan gagasan demi menyukseskan FKNT 2021," tandas Abdullah.
Sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan Malut menyatakan komitmennya untuk mendukung perhelatan FKNT dalam upaya melestarikan tradisi masyarakat Tomalou sebagai kawasan kampung nelayan.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021