Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Maluku Utara mengantisipasi terjadinya longsor, terutama di kawasan pemukiman warga, menyusul hujan dengan intensitas lebat yang turun di daerah itu.

Kepala BPBD Kota Ternate M. Arif Gani di Ternate, Rabu, menyatakan semua personel telah dikerahkan ke berbagai pemukiman warga, sedangkan berdasarkan laporan terjadi kerusakan rumah akibat longsor.

Dia mengatakan sekitar 12 rumah warga terancam longsor karena posisinya di tebing.

"Sesuai laporan ada 12 rumah yang rawan dan terancam longsor karena posisinya memang di tebing," katanya.

Pihaknya sudah meninjau lokasi longsor untuk kemudian segera menindaklanjuti dalam penanganannya.

Dia juga mengakui adanya laporan rumah warga yang rusak sehingga harus secepatnya dibenahi.

Ia meminta masyarakat setempat, khususnya di kelurahan yang rawan longsor dan di tebing pesisir pantai seperti di Rua, lebih waspada atas kemungkinan terjadi bencana.

"Kita harus ikhtiar, karena Kota Ternate masuk dalam musim penghujan, yang sewaktu-waktu bisa terjadi hujan deras, sehingga yang dikhawatirkan terjadinya abrasi pantai," ujarnya.

Berdasarkan laporan, satu rumah warga RT07/RW04 nyaris ambruk setelah tebing setinggi delapan meter terjadi longsor.

"Kejadian tersebut disebabkan hujan deras dengan durasi cukup lama, terutama di bagian atas pesisir pantai ini terdampak longsor, beruntung saja, saat kejadian hanya mengakibatkan rusak sedang dan hanya bagian kamar mandi/WC, sehingga bagian rumah lainnya aman," katanya.

Prakirawan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Baabullah Ternate Justia Prislly memprediksi sebagian besar wilayah setempat hingga Rabu ini masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Sejumlah wilayah itu, di antaranya Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Pulau Morotai, Halmahera Selatan yang meliputi Pulau Kayoa dan Makian hingga Halmahera Utara.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021