Ambon (ANTARA) - Program pascasarjana Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, Institus Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menjalin kerja sama, Kamis, untuk mendorong pembentukan konsorsium riset dan aksi moderasi agama (KRAMA).
Penandatangan nota kerja sama (Memorandum of Agreement - MoA) terkait KRAMA oleh Direktur Pascasarjana IAKN Ch D.W. Sahertian, Direktur Pascasarjana ISI Surakarta Sunarmi dan Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prof Abdul Mustaqim berlangsung secara hybrid dari gedung auditorium IAKN Ambon.
Rektor IAKN Ambon Agustina Ch Kakiay mengatakan MoA yang ditandatangani menindaklanjuti penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding - MoU) terkait pengembangan kegiatan moderasi beragama dengan ISI Solo pada 23 November 2021, dan UIN Sunan Kalijaga pada 4 Desember 2021.
Kerja sama dengan dua perguruan tinggi tersebut meliputi, bidang riset dan aksi moderasi beragama, pengembangan bidang reviewer jurnal ilmiah dan pertukaran naskah artikel jurnal ilmiah, guna mendorong pembentukan KRAMA yang diharapkan bisa segera terlaksana pada 2022.
"ISI Solo dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sudah mempunyai banyak kegiatan terkait moderasi beragama, begitu juga dengan IAKN Ambon. Kita mau bergabung dalam kegiatan bersama untuk skala yang lebih besar, menggaungkan ini bagi Indonesia," ujar Agustina.
Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna mengatakan sebagai perguruan tinggi di bidang seni dan budaya, ISI Surakarta berupaya menjadi mediator untuk aksi moderasi beragama. Tidak hanya IAKN Ambon dan UIN Sunan Kalijaga, universitas dengan basis agama lainnya juga akan dilibatkan, salah satunya adalah Universitas Satya Wacana.
Selain itu, organisasi-organisasi keagamaan seperti Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah juga akan digandeng untuk bersama-sama merintis pembentukan KRAMA, yang bertujuan untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk menguatkan persatuan di tengah keberagaman keyakinan.
"Memberi kesadaran kepada masyarakat bahwa tidak ada kebenaran agama masing-masing untuk menjatuhkan agama yang lain. Kesadaran, baik pengetahuan, keterampilan praktis bagi generasi penerus bangsa harus menyadari keyakinan itu adalah untuk menguatkan keberagaman kita," kata Nyoman.
Ia mengemukakan, usai penandatangan MoA, kegiatan reviewer jurnal ilmiah antara IAKN Ambon, ISI Surakarta Sunarmi dan UIN Sunan Kalijaga akan segera dilaksanakan, sehingga upaya merintis konsorsium beragama bisa segera terlaksana.
"Pembangunan konsorsium sedang dalam proses, kita ingin tahun depan sudah jadi. Semua agama dilibatkan, semakin banyak penyangga konsorsium, maka akan lebih besar lagi manfaatnya bagi negara kita," kata Nyoman Sukerna.
IAKN Ambon jalin kerja sama konsorsium riset dan aksi moderasi agama, program strategis
Kamis, 16 Desember 2021 17:10 WIB