Jakarta (ANTARA) - Setiap kendaraan dibekali dengan pengereman sebagai fitur utama untuk menjaga keamanan pengemudi dan pengguna jalan lainnya. Meski begitu, pemilik kendaraan juga banyak yang belum mengetahui tipe-tipe rem yang ada pada kendaraannya.
Dikutip dari Auto 2000, Rabu, terdapat tiga macam rem cakram yang menempel pada kendaraan.
Baca juga: Begini spesifikasi Nusa Khatulistiwa, motor sport listrik buatan Indonesia
1. Mekanisme Kerja
Tipe rem cakram yang pertama dilihat dari mekanisme kerjanya. Tipe ini memiliki dua jenis rem cakram yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolik.
Rem cakram mekanis menggunakan kawat kabel sebagai penghubung antara tuas rem dan kaliper rem untuk menghentikan kecepatan kendaraan. Akan tetapi, rem cakram mekanis sudah jarang ditemukan dalam kendaraan bermobil karena minimnya daya pengereman yang dihasilkan.
Jenis rem cakram kedua yang dilihat dari mekanisme kerjanya adalah rem cakram hidrolik. Rem cakram ini memanfaatkan fluida untuk menghasilkan daya pengereman.
Cara kerja rem cakram hidrolik diambil dari hukum pascal yang artinya ada tekanan yang diberikan kepada cairan untuk menghasilkan suatu tekanan. Dalam hal ini, cairan atau fluida yang diberikan tekanan dapat berfungsi sebagai sistem pengereman dalam mobil.
Rem cakram hidrolik paling sering digunakan dalam kendaraan bermobil. Hal ini dikarenakan rem cakram hidrolik dapat menghasilkan daya pengereman yang lebih kuat dibandingkan dengan rem cakram mekanis.
2. Kaliper Rem (Caliper)
Tipe rem cakram juga dapat dilihat dari kalipernya. Apa itu kaliper? Singkatnya, kaliper adalah sebuah komponen yang terdapat di dalam rem cakram mobil yang berfungsi untuk menjepit kampas rem pada pinggiran cakram.
Dalam tipe ini, terdapat dua jenis rem cakram yaitu fixed caliper dan floating caliper. Mari kita bahas secara lebih mendalam mengenai masing-masing rem cakram ini.
Fixed caliper merupakan rem cakram dengan kaliper yang tetap. Maksud dari kaliper yang tetap ini adalah posisinya tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan gaya (pengereman).
Selanjutnya untuk floating caliper, rem cakram ini memiliki kaliper yang mengambang. Oleh karena posisinya yang mengambang, kaliper ini dapat bergerak ke kanan ataupun ke kiri sesuai dengan tekanan yang dihasilkan ketika pedal rem diinjak.
Baca juga: Kiat merawat mobil dari rumah, begini supaya lebih efektif
3. Jumlah Piston
Tipe rem cakram yang terakhir dilihat dari jumlah pistonnya. Piston rem ini berfungsi untuk menekan kampas rem ke bagian cakramnya agar putaran roda mobil berhenti.
Berdasarkan jumlah pistonnya, ada dua macam rem cakram yang digunakan dalam kendaraan bermotor yaitu single piston atau rem cakram yang hanya memiliki satu piston saja. Selain itu, ada juga rem cakram dengan dua piston atau yang disebut dengan double piston.
Rem cakram dengan jumlah satu piston ini lebih sering ditemukan pada mobil dengan diameter velg mobil yang kecil karena disesuaikan dengan ukuran kampas rem yang tidak terlalu lebar. Sebaliknya, rem cakram dengan double piston sering digunakan pada mobil dengan diameter velg mobil yang besar karena ukuran kampas remnya yang lebar.
Baca juga: Tips otomotif, cara aman merawat v-belt motor matik