Jakarta (ANTARA) - Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan untuk empat sosok inspiratif yang berhasil mengukir prestasi di bidang keahlian masing-masing, mulai dari kategori kemanusiaan, seni budaya, dan pendidikan.
Rekor pertama diberikan kepada film "Before, Now, & Then (Nana)" produksi Fourcolours Film dan Titimangsa Foundation, yang disutradarai oleh Kamila Andini. Film yang dibintangi Happy Salma, Ibnu Jamil, Arswendy Beningswara Nasution, dan Laura Basuki itu, mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan perempuan.
"Suatu kehormatan bagi saya, terutama ketemu lagi dengan pak Jaya Suprana (pendiri MURI), seorang sangat jenius, cerdas, banyak hal melakukan untuk Indonesia,” kata Produser Film Jais Darga, melalui keterangan resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Kapolda Maluku beri apresiasi pemecahan rekor MURI makan papeda
Menurut dia, "Before, Now, & Then (Nana)" yang diadaptasi dari novel roman biografi dirinya berjudul "Jais Darga Namaku" itu merupakan kado terakhir yang dipersembahkan untuk mendiang ibundanya, Raden Nana Sunani, yang wafat tiga tahun lalu. Selain itu, dia juga ingin memperlihatkan kehidupan masyarakat Sunda yang sebenarnya.
“Karena orang Sunda sendiri terkenalnya dengan bodor-bodoran, jadi kalau orang Sunda bertemu lebih dua orang pasti heboh. Sayang ingin memperlihatkan kepada generasi muda bahwa ini lho Sunda seperti itu,” ujarnya.
Rekor kedua diberikan untuk karya memasak secara daring oleh keluarga terbanyak yakni mencapai 1.245 peserta. Rekorisnya ialah Nizamia Andalusia School Jakarta.
Kemudian, rekor ketiga diberikan untuk karya yang mengusung konsep wakaf aplikasi ekosistem masjid pertama yang dilakukan oleh GEW Foundation.
Sementara rekor keempat diberikan untuk Rainier Wardhana Hardjanto, seorang remaja Indonesia pertama yang meluncurkan donasi sumbangan melalui platform NFT bagi penyandang disabilitas.
Baca juga: Maluku cetak rekor MURI untuk 521 makanan berbahan sagu terbanyak