Ambon (ANTARA) - Duta Perangi Stunting (Duta Parenting) Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad meluncurkan pojok peduli TBC-Stunting mandiri di negeri (desa) Baru merah, Kota Ambon.
"Dengan adanya pojok peduli TBC dan stunting mandiri ini semoga dapat menambah pemahaman masyarakat tentang pencegahan serta penanggulangan TBC dan stunting,” ujarnya di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan peluncuran pojok peduli TBC-stunting ini merupakan langkah untuk menurunkan angka stunting dan pasien TBC di Negeri Batu Merah.
Hal tersebut juga untuk mendukung program pemerintah dalam eliminasi TBC pada 2030 dan pencapaian nasional target prevalensi stunting 14 persen pada 2024.
Sementara itu Pejabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, pembentukan desa perduli TBC Stunting Mandiri menjadi salah satu solusi dan motivasi untuk meningkatkan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
“Desa peduli TBC stunting mandiri merupakan desa yang pemerintahan dan penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah masalah-masalah kesehatan dalam hal ini masalah penyakit TBC dan stunting secara mandiri di daerah ini," kata dia menjelaskan.
Dengan program-program pojok peduli TBC-Stunting ini diharapkan masyarakat kota Ambon dapat ikut aktif berpartisipasi untuk memutuskan mata rantai penularan TBC serta perbaikan gizi untuk menurunkan angka stunting di kota berjuluk manise itu.
Di tempat yang sama Gubernur Maluku Murad Ismail melalui sambutan yang dibacakan Sekretaris daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie berharap masyarakat dapat bergerak bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk berperan aktif dalam memutuskan mata rantai penularan TBC, serta perbaikan gizi, guna menurunkan angka prevalensi pasien TBC dan stunting di Provinsi Maluku khususnya di Kota Ambon.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada Duta Parenting dan Mama Parenting 11 kabupaten kota yang telah bekerja keras menurunkan prevalensi stunting di Provinsi Maluku yang telah mengalami penurunan menjadi 26 persen dan target untuk 2024 sebesar 20 persen untuk menjawab realisasi nasional 14 persen,” katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Balai Paru Provinsi Maluku dengan kegiatan yang dilaksanakan ini, dan telah berupaya keras untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat termasuk penurunan angka pasien TBC dan penderita stunting di Provinsi Maluku dan Kota Ambon.
“Sinergidan kolaborasi harus terus ditingkatkan melalui program dan kegiatan lintas sektor yang komprehensif menuju Maluku Sehat,” ujarnya.