Ambon (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Maluku membentuk Pojok Peduli TBC dan Stunting di Kota Ambon untuk menekan angka stunting dan TBC di daerah itu.
“Masalah ini tidak bisa dikerjakan oleh Kepala Balai Paru sendiri, wali kota sendiri, Duta Parenting sendiri, hal ini butuh kerja sama dan gotong royong untuk 'potong pele' (mencegah) stunting dan TBC di Kota Ambon," ujar Ketua TP-PKK Maluku Widya Pratiwi di Ambon, Jumat.
Ia menyampaikan stunting di Kota Ambon sudah turun menjadi 21,1 persen, sedangkan prevalensi stunting di Maluku 26,1 persen.
“Sesuai imbauan Presiden untuk menyiapkan generasi emas 2045, perlu penekanan angka stunting di seluruh Indonesia, jadi target prevalensi untuk tingkat nasional harus 14 persen pada tahun 2024," katanya.
Terkait dengan TBC, Widya mengatakan perlu dilakukan edukasi dan pendampingan kepada para pengidap TBC maupun keluarga berisiko TBC di Maluku.
"Sehingga masyarakat bisa mencegah sejak dini penyebaran penyakit TBC," kata dia.
Pasalnya Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan tingkat penderita TBC di Kota Ambon masih cukup tinggi, dengan 1.331 penderita, dan jumlah kematian akibat TBC pada 2022 sebanyak 37 kematian, bahkan hingga Juni 2023 sudah mencapai 18 kematian di Kota ambon.
Oleh karena itu, Bodewin menegaskan pihaknya siap mendukung langkah-langkah Pemerintah Provinsi Maluku dalam upaya memerangi TBC dan stunting di Provinsi itu.
“Kita berharap semoga Allah SWT meridhai kegiatan yang dilakukan ini, agar berdampak bagi peningkatan kualitas derajat kesehatan di Kota Ambon, khususnya dalam penanganan TBC dan stunting, supaya secara bersama kita ciptakan generasi muda Ambon yang berkualitas, yang bebas dari TBC dan stunting, dan akan mendukung generasi muda prioritas Provinsi Maluku dan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," ujarya.
TP-PKK Maluku bentuk Pojok Peduli TBC-Stunting di Ambon
Sabtu, 26 Agustus 2023 4:18 WIB