Ambon (Antara Maluku) - Aktivitas penambangan emas rakyat di Kabupaten Buru telah menelan satu korban jiwa akibat penggunaan tidak hati-hati mesin tromol untuk memisahkan butiran emas dari matial pasir.
"Seorang bocah berusia 12 tahun bernama Kasmin Umasuggi tewas mengenaskan akibat lengan bajunya terkait mesin tromol yang sedang berputar sehingga menarik dan membanting dirinya," kata Kabid Humas Polda Maluku AKBP Johanes Huwae di Ambon, Jumat.
Peristiwa mengenaskan ini bermula dari korban bersama Sabir Harun sedang memproses matrial pasir dengan mesin tromol untuk mencari butiran logam mulia pada Kamis siang (3/5) sekitar pukul 15.30 WIT di Desa Ubung Kecamatan Namlea.
Tanpa disadari, lengan baju korban yang masih berstatus pelajar ini tiba-tiba tersangkut roda as roda angin mesin tersebut yang sedang berputar hingga menarik dan membantingnya.
Menurut Huwae, bocah tersebut mengalami luka serius di bagian kepala, tangan dan dada kemudian darah segar juga keluar dari mulutnya.
"Kasmin sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Namlea untuk menjalani perawatan medis namun akhirnya korban meninggal dunia," katanya.
Sejak potensi emas ditemukan di daerah itu, masyarakat awalnya melakukan pendulangan secara manual, tapi hasilnya tidaklah sebanyak yang menggunakan mesin tersebut.
Kemudian sejumlah pemilik mesin ini juga mulai menyewakannya kepada masyarakat, namun cara pemakaian yang kurang dimengerti dan tidak berhati-hati bisa berakibat fatal dan sudah mengakibatkan seorang bocah meninggal dunia.