Ternate, 28/10 (Antara Maluku) - Kalangan DPRD Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) meminta para pemuda di daerah itu dipersiapkan dalam segala aspek untuk mendalami ideologi kebangsaan, supaya mereka tidak terjebak dalam semangat identitas yang mengenyampingkan nasionalisme.
"Salah satunya, hindari politik identitas sebagai reflkeksi dari Hari Sumpah Pemuda yang diperingati tiap 28 Oktober, yang menggemakan visi kebangsaan dan persatuan," kata Ketua DPRD Kota Ternate, Merlisa di Ternate, Sabtu.
Ia menyatakan dirinya mendorong generasi muda untuk menjadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai tonggak dalam menuntaskan berbagai persoalan bangsa, salah satunya isu intoleransi dan politik identitas yang dapat merusak keutuhan NKRI.
"Pemuda harus membangkitkan kembali semangat persatuan dan kesatuan di tengah derasnya isu intoleransi dan politik identitas dewasa ini," katanya.
Politisi partai Golkar ini mengatakan, Sumpah Pemuda menjadi momentum introspeksi diri dan perbaikan, dan harus dipelopori oleh kaum muda. Energi dan sumber daya mereka begitu potensial untuk mengisi kemerdekaan dan meneruskan cita-cita bangsa dan Negara.
Saat ini, lanjutnya, pemuda harus dipersiapkan dalam segala aspek. Pemuda harus mendalami ideologi kebangsaan. Pemuda harus menjaga integritas dan keutuhan NKRI. Pemuda yang berkualitas bisa berkompetisi dan menghalau ancaman. Itu bisa lahir dari dunia pendidikan.
Dia melihat semangat identitas terkesan menyampingkan semangat nasionalisme, sehingga semangat kebersamaan sudah seharusnya dirajut, agar negara ini tidak terkoyak-koyak atas berbagai isu dan tindakan yang bisa merusak semangat persaudaraan.
"Jadilah politik itu dalam menjaga keuntuhan dan persatuan bangsa. Hindari politik identitas," ujarnya tegas.
Marlisa menambahkan, peringatan Hari Sumpah Pemuda menggemakan visi tentang kebangsaan dan persatuan.
Semangat dan tujuan itulah, kata dia, yang hendak digunakan untuk mengisi kemerdekaan, menyejahterakan rakyat, meneguhkan nasionalisme demi keuntuhan NKRI, dan memberantas segala bentuk ancaman yang dapat mendegradasi moral generasi yang akan datang.
"Dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini seharusnya direspon dengan baik melalui pengejawantahan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang diwariskan Sumpah Pemuda," ujarnya.