Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) menetapkan status tanggap darurat sampai 31 Maret 2020 dalam upaya mengantisipasi dan menanganinya mewabahnya virus Covid – 19 dengan menempatkan seluruh petugas kesehatan di pintu masuk bandara dan pelabuhan.
"Dalam penetapan status tanggap darurat ini, seluruh anak sekolah di Ternate telah dirumahkan dengan metode pembelajaran dari rumah. Begitu pun para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai honorer akan dirumahkan dengan metode bekerja dari rumah," kata Ketua Pelaksana Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus Covid-19 Ternate , Arif Gani di Ternate, Sabtu.
Oleh karena itu, pihaknya berharap para siswa selama pembelajaran tetap di dalam rumah dan tidak memanfaatkannya dengan mengunjungi berbagai tempat keramaian yang akan mengakibatkan siapapun bisa terjangkit wabah virus Covid-19.
Sehingga, pihak sekolah diharapkan untuk tidak memberikan izin ke siswa untuk ikut dalam kegiatan yang dapat melibatkan seperti Festival Legu Gam telah dibatalkan pelaksanaanya maupun ke tempat keramaian.
Kendati demikian, status ini akan ditindaklanjuti apabila sewaktu-waktu berlaku perpanjangan kembali sesuai dengan kondisi yang ada di kota Ternate.
Festival Rakyat Legu Gam (FLG) harus ditunda mengingat kegiatan-kegiatan yang dilakukan berpotensi tinggi memobilisasi masyarkat di lokasi tempat keramaian sehingga pemerintah mengambil sikap sesuai dengan edaran Menteri Pariwisata untuk sementara acara-acara yang mendatangkan banyak orang agar segera ditunda sampai batas waktu yang ditentukan sesuai status waspada.
Arif mengemukakan, menyikapi situasi di kota Ternate sampai saat ini dalam kondisi terkendali dan tim gugus tugas telah menyusun rencana kerja dan membentuk tim satgas mitigasi penanggulangan darurat non bencana alam, dengan mengambil beberapa langkah seperti ada beberapa unit pelayanan akan diberlakukan pelayanan kesehatan dengan metode sistem pengaturan waktu
"Saya pun menyampaikan kepada petugas di Puskesmas, rumah sakit dan posko-posko gabungan agar lebih waspada dalam bekerja," katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Protokol dan Humas, Panitia Festival Legu Gam Moloku Kie Raha tahun 2020, Abdul Gani Lating mengatakan,kegiatan direncanakan pada 25 Maret 2020 di Ternate, ditunda dan dialihkan ke ritual adat dengan doa bersama perangkat bobato yang akan dilaksanakan di Keraton Kesultanan Ternate.
"Untuk rangkaian kegiatan Festival Legu Gam di Keraton Kesultanan Ternate tanpa melibatkan orang banyak," katanya.
Kendati demikian, pembukaan kegiatan Festival Legu Gam tetap berlangsung pada 1 April 2020, karena penetapan tanggap darurat penanganan wabah virus Covid-19 berakhir 31 Maret 2020.