Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, meminta tambahan vaksin ke pemerintah provinsi karena animo warga untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 meningkat sejak ada program "Serbuan Vaksinasi COVID-19".
"Terkait ketersedian vaksin, kemarin Senin (26/7) kita kedatangan vaksin kurang lebih 200 vial dan kami juga sudah langsung kembali meminta vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), dr Katrinje Notanubun di Langgur, Selasa.
Ia menjelaskan saat ini permintaan vaksinasi COVID-19 terbesar datang dari anak-anak setempat yang ingin menempuh pendidikan di luar daerah. "Ini merupakan tanggung jawab dari kami dinas kesehatan selama vaksin masih cukup, kita pasti akan tetap melayani," ujarnya.
Baca juga: Saatnya lindungi anak dari COVID-19 lewat vaksinasi
Menurut dia, dinas kesehatan kini menerapkan strategi "menjemput bola" dengan terus mengefektifkan puskesmas-puskesmas untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk ikut program vaksinasi. Strategi itu turut melengkapi program serbuan vaksinasi yang dipusatkan pada beberapa titik seperti di gedung serbaguna ataupun Mako Kodim 1503 Tual.
Menurut Notanubun, vaksinasi di Malra terbantu dengan vaksin dari Kodim dimana mereka peroleh dari Kasdam, sama halnya juga dukungan dari TNI AL, AU maupun Polres Tual.
"Sebenarnya kami ingin lakukan vaksinasi lebih cepat dan lebih banyak, tapi terkendala dengan vaksin dimana vaksin juga terbatas.
Selain itu, ia mengatakan keterbatasan dokter di daerah dan gangguan jaringan internet membuat tim vaksinator yang menginput data warga yang sudah divaksin secara "online" sering terkendala. "Sering terkendala jaringan sehingga penerbitan sertifikat (vaksinasi) kadang terlambat," terang Notanubun.
Baca juga: Studi terbaru: 2 dosis vaksin Pfizer, AstraZeneca efektif lawan varian Delta
Notanubun merinci total sasaran vaksinasi COVID-19 yang terakhir diperbarui pada 19 Juli 2021 di Malra sebanyak 78.836 orang. Jumlah itu terdiri dari tenaga kesehatan ditargetkan 1.115 orang, lansia 10.683 orang, pelayanan publik 9.476 orang, dan masyarakat ditargetkan 57.562 orang.
Dari target tersebut, sudah 11.322 atau 14,36 persen mendapat dosis pertama, dan 4.786 atau 6,07 persen dapat dosis kedua. Jumlah tersebut terdiri atas tenaga kesehatan 1.084 orang atau 97,21 persen (dosis 1) dan 1.018 orang (dosis 2), lansia 2.257 orang atau 21,13 persen (dosis 1) dan 397 orang atau 3,71 persen (dosis 2), pelayanan publik 6.584 orang atau 69,48 persen (dosis 1) dan 3.371 orang atau 35,57 persen (dosis 2), kemudian masyarakat 1.396 orang atau 2,42 persen (dosis 1) dan dosis dua masih direkap datanya.
Baca juga: Sudah 16.451.288 warga Indonesia menerima dosis lengkap vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Terkait ketersedian vaksin, kemarin Senin (26/7) kita kedatangan vaksin kurang lebih 200 vial dan kami juga sudah langsung kembali meminta vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), dr Katrinje Notanubun di Langgur, Selasa.
Ia menjelaskan saat ini permintaan vaksinasi COVID-19 terbesar datang dari anak-anak setempat yang ingin menempuh pendidikan di luar daerah. "Ini merupakan tanggung jawab dari kami dinas kesehatan selama vaksin masih cukup, kita pasti akan tetap melayani," ujarnya.
Baca juga: Saatnya lindungi anak dari COVID-19 lewat vaksinasi
Menurut dia, dinas kesehatan kini menerapkan strategi "menjemput bola" dengan terus mengefektifkan puskesmas-puskesmas untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk ikut program vaksinasi. Strategi itu turut melengkapi program serbuan vaksinasi yang dipusatkan pada beberapa titik seperti di gedung serbaguna ataupun Mako Kodim 1503 Tual.
Menurut Notanubun, vaksinasi di Malra terbantu dengan vaksin dari Kodim dimana mereka peroleh dari Kasdam, sama halnya juga dukungan dari TNI AL, AU maupun Polres Tual.
"Sebenarnya kami ingin lakukan vaksinasi lebih cepat dan lebih banyak, tapi terkendala dengan vaksin dimana vaksin juga terbatas.
Selain itu, ia mengatakan keterbatasan dokter di daerah dan gangguan jaringan internet membuat tim vaksinator yang menginput data warga yang sudah divaksin secara "online" sering terkendala. "Sering terkendala jaringan sehingga penerbitan sertifikat (vaksinasi) kadang terlambat," terang Notanubun.
Baca juga: Studi terbaru: 2 dosis vaksin Pfizer, AstraZeneca efektif lawan varian Delta
Notanubun merinci total sasaran vaksinasi COVID-19 yang terakhir diperbarui pada 19 Juli 2021 di Malra sebanyak 78.836 orang. Jumlah itu terdiri dari tenaga kesehatan ditargetkan 1.115 orang, lansia 10.683 orang, pelayanan publik 9.476 orang, dan masyarakat ditargetkan 57.562 orang.
Dari target tersebut, sudah 11.322 atau 14,36 persen mendapat dosis pertama, dan 4.786 atau 6,07 persen dapat dosis kedua. Jumlah tersebut terdiri atas tenaga kesehatan 1.084 orang atau 97,21 persen (dosis 1) dan 1.018 orang (dosis 2), lansia 2.257 orang atau 21,13 persen (dosis 1) dan 397 orang atau 3,71 persen (dosis 2), pelayanan publik 6.584 orang atau 69,48 persen (dosis 1) dan 3.371 orang atau 35,57 persen (dosis 2), kemudian masyarakat 1.396 orang atau 2,42 persen (dosis 1) dan dosis dua masih direkap datanya.
Baca juga: Sudah 16.451.288 warga Indonesia menerima dosis lengkap vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021