Malra (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Pemkab Malra) secara resmi menerima kepulangan para Tamu Allah rombongan jamaah haji yang juga merupakan duta daerah dan bangsa.
Sebanyak 81 haji asal Kabupaten Maluku Tenggara telah tiba di Langgur dalam keadaan sehat.
Penjabat Bupati Malra, Jasmono dalam sambutannya mengatakan, rasa haru dan bahagia atas kepulangan jamaah haji Asal Maluku Tenggara.
"Atas nama pribadi, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, mengucapkan selamat datang kepada Ketua beserta Rombongan Jamaah Haji Maluku Tenggara. Para tamu Allah yang telah selesai menunaikan salah satu rukun Islam, semoga mabrur,"ungkap Jasmono di Langgur. Selasa, (16/7).
Dikatakan Jasmono, berdasarkan laporan yang diterima, salah satu jamaah haji Asal Maluku Tenggara telah berpulang yang sebelumnya berjumlah 82 orang.
Jasmono lantas mengajak rombongan dan para tamu khususnya kaum muslim untuk mengirimkan doa Alfatihah kepada Almarhumah Hajja Halimah Fakoubun Binti Muh. Mahmud Rahanyamtel.
Menurutnya semua peristiwa selama melaksanakan ibadah haji sampai kembali ke Tanah Air, hendaknya direnungkan sekaligus dijadikan pengalaman yang sangat berharga.
"Ibadah haji tentu memerlukan pergorbanan yang cukup besar, baik waktu, biaya dan tenaga. Sejak persiapan menuju Tanah Suci Mekkah hingga kembali lagi ke Tanah Air, tidak lain untuk mencapai predikat atau gelar yang disandang yakni sebagai haji yang mabrur,"ujarnya.
Jasmono berharap kepada semua jamaah Haji dengan pengalaman spiritual positif, kiranya bisa menjadi motivasi untuk mengembangkan pembinaan akhlak bagi keluarga lingkungan dan masyarakat, agar mampu menjawab berbagai tantangan serta dinamika keumatan.
Dalam konteks hubungan sosial, interaksi religius itu menggambarkan bahwa ikatan persaudaraan serta kecintaan terhadap daerah selalu terpatri di dalam jiwa setiap masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara di mana saja berada.
"Saya sungguh berharap setiap jamaah haji harus mampu memberikan contoh dan keteladanan dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan masing-masing dari perpecahan dan permusuhan antar kehidupan umat dan kehidupan antara umat beragama di daerah ini,"imbuhnya. (DS).