Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku akan melaksanakan pengobatan Penyakit Menular Seksual (IMS) di tiga kabupaten/kota, Ambon, Tual dan Kepulauan Aru pada Januari 2011. "Pengobatan IMS akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada Januari, April dan Juli 2011. Di Maluku, kegiatan itu akan berlangsung di Kota Ambon, Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru pada Januari," kata Kepala Bidang Penanggulangan dan Pengendalian Bencana Dinkes Maluku, dr. Ritha Tahitu, kepada ANTARA di Ambon, Rabu. Ia mengatakan, kegiatan itu dalam rangka mengatasi penyakit kencing nanah (GO) dan klamedia yang menempati posisi IMS paling tinggi di Indonesia, berdasarkan hasil survei. Rencananya, pada Januari nanti sebanyak 400 orang waria dan Wanita Pekerja Seks (PSK) di Ambon akan menjalani pengobatan yang disebut Pengobatan Preventif Berkala (PBB) karena mereka merupakan kelompok yang berisiko tinggi tertular penyakit kelamin. Sementara di Tual dan Kepulauan Aru masing-masing 150 dan 200 orang dari kelompok yang sama juga akan diobati. Ritha Tahitu mengatakan, para waria dan PSK itu akan diberikan avitromicin dan cevitsin yang didapat dari Kementerian Kesehatan (Kemkes) dan harus diminum di depan petugas dinkes. Selain itu, mereka juga akan mendapat kondom dan wajib memakainya agar tidak terjadi penularan IMS. Setelah itu, mendapat sosialisasi terkait tujuan kegiatan tersebut. "Distribusi obat dan kondom itu akan dilaksanakan secepatnya. Paling lambat awal Januari," ujarnya. Menurut dia, untuk program PBB itu, pihaknya akan dibantu oleh petugas dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang sudah ditunjuk. Mereka akan menjangkau para PSK untuk dibawa ke klinik pengobatan. Kegiatan PBB di Maluku hanya berlangsung di tiga kabupaten/ kota karena di wilayah-wilayah itu terdapat klinik "Voluntary Conceling Testing" (VCT). Klinik VCT di Kota Ambon terdapat di Rumah Sakit Umum (RSU) dr. Haulussy dan Alfatah. Sementara di Tual dan Aru masing-masing di RS Karel Sadsuitubun dan Puskesmas Dobo. "Jadi di Maluku ini baru ada empat klinik VCT. Rencananya saya akan berkoordinasi dengan Kemkes untuk menambah satu lagi klinik VCT, kalau bisa yang bergerak (mobile) agar dapat menjangkau para PSK di lokalisasi-lokalisasi yang sulit digiring untuk menjalani pemeriksaan darah di puskesmas atau RS," kata Ritha Tahitu.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010