Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menginformasikan gempa yang mengguncang Bitung, Sulawesi utara dengan kekuatan magnitudo (M) 5,7 pada Senin (10/10) malam pukul 19.34 WIB merupakan jenis dangkal akibat aktivitas lempeng Laut Maluku.
Gempa bumi tersebut berkekuatan M=5,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,7, serta episenter terletak pada koordinat 0,90° LU; 126,14° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 122 km arah tenggara Kota Bitung, Sulawesi Utara pada kedalaman 30 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas Lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( Thrust Fault )," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.
Baca juga: Maluku kaji ulang rencana kontinjensi bencana hidrometeorologi, begini penjelasannya
Ia mengatakan guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Bolaang Mongondow IV skala Modified Mercalli Intensity (MMI) (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Bitung, Minahasa, Ternate, Manado dan Airmadidi III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami, katanya.
"Hingga pukul 20.06 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ) sebanyak dua kali," ujar dia.
BMKG merekomendasikan agar agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Selain itu, memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg, demikian Bambang Setiyo Prayitno.
Baca juga: Aplikasi MHEW sistem mudahkan masyarakat akses informasi BMKG, waspadai bencana
Baca juga: ACT-MRI Maluku galang donasi untuk korban bencana di Luwu Sulsel, peduli sesama
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Gempa bumi tersebut berkekuatan M=5,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,7, serta episenter terletak pada koordinat 0,90° LU; 126,14° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 122 km arah tenggara Kota Bitung, Sulawesi Utara pada kedalaman 30 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas Lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( Thrust Fault )," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.
Baca juga: Maluku kaji ulang rencana kontinjensi bencana hidrometeorologi, begini penjelasannya
Ia mengatakan guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Bolaang Mongondow IV skala Modified Mercalli Intensity (MMI) (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Bitung, Minahasa, Ternate, Manado dan Airmadidi III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami, katanya.
"Hingga pukul 20.06 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ) sebanyak dua kali," ujar dia.
BMKG merekomendasikan agar agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Selain itu, memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg, demikian Bambang Setiyo Prayitno.
Baca juga: Aplikasi MHEW sistem mudahkan masyarakat akses informasi BMKG, waspadai bencana
Baca juga: ACT-MRI Maluku galang donasi untuk korban bencana di Luwu Sulsel, peduli sesama
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021