Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengutarakan harapannya agar kerbau Moa yang merupakan salah satu plasma nuftah asal kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, dapat dipasok ke berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Tanah Air.
"Kerbau Moa bisa dipasok ke berbagai daerah mengingat kebutuhannya terutama menjelang hari besar keagamaan, sangat tinggi," kata Wapres saat berdialog dengan Bupati Maluku Barat Daya Benjamin Thomas Noach di Ambon, Rabu.
Baca juga: Wapres tertarik kerajinan miniatur perahu dari kayu langka, jajaki pasar ekspor
Saat meninjau pameran pemberdayaan masyarakat Industri Mikro Kecil dan Menengah (IMKM) di Lobby Kantor Gubernur Maluku, Wapres tertarik dengan salah satu miniatur perahu berwarna hitam, dan oleh Bupati dijelaskan miniatur tersebut terbuat dari tanduk kerbau Moa.
Wapres yang berkunjung ke Ambon untuk melaksanakan rapat koordinasi percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten di provinsi Maluku, kemudian menanyakan populasi kerbau Moa yang merupakan salah satu plasma nuftah yang hidup secara liar di Pulau Moa.
"Kalau populasinya banyak bisa dipasok ke beberapa daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
Di beberapa daerah di Tanah Air, menurut Wapres, masih mendatangkan kerbau dari negara India untuk memenuhi tingkat kebutuhan yang tinggi karena kurangnya pasokan ternak tersebut.
Beberapa daerah seperti Banten, Madura dan Sumatera barat, ujar Wapres, masyarakatnya mengonsumsi kerbau, sehingga terbuka peluang kerbau Moa dipasok ke daerah itu, sehingga memberikan keuntungan bagi para peternak itu.
Sedangkan Bupati Maluku Barat Daya Benjamin Thomas Noach menyatakan, populasi kebau Moa di Pulau Moa lebih dari 10.000 ekor dan diternak secara liar. "Kerbau ini tahan hidup di daerah yang tandus dan kering Pak Wapres," tandas Bupati di hadapan Wapres.
Dia menyatakan selama ini kerbau Moa hanya diantarpulaukan ke Toraja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat yang menggunakan kerbau tersebut untuk upacara adat.
"Jadi biasanya pedagang kerbau dari Toraja yang datang langsung untuk membeli kerbaunya di Pulau Moa, dan kemudian dikirim dengan kapal laut ke Toraja," katanya.
Baca juga: Wapres desak Maluku konvergensi program penyelesaian miskin ekstrem, begini arahannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Kerbau Moa bisa dipasok ke berbagai daerah mengingat kebutuhannya terutama menjelang hari besar keagamaan, sangat tinggi," kata Wapres saat berdialog dengan Bupati Maluku Barat Daya Benjamin Thomas Noach di Ambon, Rabu.
Baca juga: Wapres tertarik kerajinan miniatur perahu dari kayu langka, jajaki pasar ekspor
Saat meninjau pameran pemberdayaan masyarakat Industri Mikro Kecil dan Menengah (IMKM) di Lobby Kantor Gubernur Maluku, Wapres tertarik dengan salah satu miniatur perahu berwarna hitam, dan oleh Bupati dijelaskan miniatur tersebut terbuat dari tanduk kerbau Moa.
Wapres yang berkunjung ke Ambon untuk melaksanakan rapat koordinasi percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten di provinsi Maluku, kemudian menanyakan populasi kerbau Moa yang merupakan salah satu plasma nuftah yang hidup secara liar di Pulau Moa.
"Kalau populasinya banyak bisa dipasok ke beberapa daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
Di beberapa daerah di Tanah Air, menurut Wapres, masih mendatangkan kerbau dari negara India untuk memenuhi tingkat kebutuhan yang tinggi karena kurangnya pasokan ternak tersebut.
Beberapa daerah seperti Banten, Madura dan Sumatera barat, ujar Wapres, masyarakatnya mengonsumsi kerbau, sehingga terbuka peluang kerbau Moa dipasok ke daerah itu, sehingga memberikan keuntungan bagi para peternak itu.
Sedangkan Bupati Maluku Barat Daya Benjamin Thomas Noach menyatakan, populasi kebau Moa di Pulau Moa lebih dari 10.000 ekor dan diternak secara liar. "Kerbau ini tahan hidup di daerah yang tandus dan kering Pak Wapres," tandas Bupati di hadapan Wapres.
Dia menyatakan selama ini kerbau Moa hanya diantarpulaukan ke Toraja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat yang menggunakan kerbau tersebut untuk upacara adat.
"Jadi biasanya pedagang kerbau dari Toraja yang datang langsung untuk membeli kerbaunya di Pulau Moa, dan kemudian dikirim dengan kapal laut ke Toraja," katanya.
Baca juga: Wapres desak Maluku konvergensi program penyelesaian miskin ekstrem, begini arahannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021