Sejumlah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan bendi motor (bentor) di Sofifi dan Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, omzetnya meningkat hingga di atas 100 persen saat pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat nasional ke XXVI.
"Saat pembukaan hingga pelaksanaan STQN di Sofifi, omzet yang diperoleh bentor hingga mencapai di atas Rp1 juta per hari," kata salah seorang pemilik bentor, Muhammad Ishak kepada ANTARA di Sofifi, Senin.
Menurut dia, saat pembukaan STQN lalu, rata-rata pengemudi bentor bisa meraup keuntungan hingga Rp1,3 juta atau di atas 100 persen, menyusul banyaknya penumpang yang menggunakan transportasi ini untuk menyaksikan acara STQN di Sofifi.
Dia menyebut, jika di hari biasanya para pengemudi bentor biasanya mendapatkan keuntungan Rp300 ribu hingga Rp600 ribu per hari.
Selain itu, meski terjadi peningkatan penumpang yang menggunakan bentor sebagai transportasi ini dalam momentum STQN ini, mereka telah bersepakat untuk tidak menaikkan harga bentor.
"Para penumpang dari pelabuhan speedboat ke pusat Kota Sofifi maupun lokasi acara STQN tidak dikenai biaya tambahan dan tetap dengan harga Rp10 ribu per orang, meskipun banyaknya penumpang yang hadir di Sofifi," ujarnya.
Kota Sofifi sebagai ibukota Malut didatangi ribuan warga saat STQN, bukan saja peserta maupun undangan dari luar Malut, tetapi warga lokal berasal Kota Ternate, Tidore, Halmahera Barat, Halmahera Utara, Halmahera Tengah hingga Halmahera Timur ke Sofifi untuk melihat langsung suasana perhelatan STQN di kota tersebut.
Sementara itu, Manager Swalayan Tara No Ate Kota Ternate, Burhanudin Rope membenarkan, omzet penjualan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di toko oleh-oleh khas Ternate ini meningkat.
Menurut dia, sudah sepekan ini, menjelang perhelatan STQ XXVI tingkat nasional, pendapatan swalayan naik 80-90 persen.
"Dua minggu terakhir ini, omset kita meningkat. Apalagi STQ sudah tinggal hitung hari, pembeli membludak dan pelaku usaa di Ternate telah siapkan hingga ribuan produk untuk persiapan STQ Nasional pada tanggal 16 - 22 Oktober," ujarnya.
Dari sebulan lalu, pihaknya mengadakan rapat dengan UMKM, karena memang pada saat STQ nanti, UMKM ada terbagi-bagi yakni ada yang ikut pameran di Sofifi dan Ternate, sehingga stok produk itu tidak bisa kosong, sebab mereka produksi ekstra lebih banyak dari hari normal.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Saat pembukaan hingga pelaksanaan STQN di Sofifi, omzet yang diperoleh bentor hingga mencapai di atas Rp1 juta per hari," kata salah seorang pemilik bentor, Muhammad Ishak kepada ANTARA di Sofifi, Senin.
Menurut dia, saat pembukaan STQN lalu, rata-rata pengemudi bentor bisa meraup keuntungan hingga Rp1,3 juta atau di atas 100 persen, menyusul banyaknya penumpang yang menggunakan transportasi ini untuk menyaksikan acara STQN di Sofifi.
Dia menyebut, jika di hari biasanya para pengemudi bentor biasanya mendapatkan keuntungan Rp300 ribu hingga Rp600 ribu per hari.
Selain itu, meski terjadi peningkatan penumpang yang menggunakan bentor sebagai transportasi ini dalam momentum STQN ini, mereka telah bersepakat untuk tidak menaikkan harga bentor.
"Para penumpang dari pelabuhan speedboat ke pusat Kota Sofifi maupun lokasi acara STQN tidak dikenai biaya tambahan dan tetap dengan harga Rp10 ribu per orang, meskipun banyaknya penumpang yang hadir di Sofifi," ujarnya.
Kota Sofifi sebagai ibukota Malut didatangi ribuan warga saat STQN, bukan saja peserta maupun undangan dari luar Malut, tetapi warga lokal berasal Kota Ternate, Tidore, Halmahera Barat, Halmahera Utara, Halmahera Tengah hingga Halmahera Timur ke Sofifi untuk melihat langsung suasana perhelatan STQN di kota tersebut.
Sementara itu, Manager Swalayan Tara No Ate Kota Ternate, Burhanudin Rope membenarkan, omzet penjualan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di toko oleh-oleh khas Ternate ini meningkat.
Menurut dia, sudah sepekan ini, menjelang perhelatan STQ XXVI tingkat nasional, pendapatan swalayan naik 80-90 persen.
"Dua minggu terakhir ini, omset kita meningkat. Apalagi STQ sudah tinggal hitung hari, pembeli membludak dan pelaku usaa di Ternate telah siapkan hingga ribuan produk untuk persiapan STQ Nasional pada tanggal 16 - 22 Oktober," ujarnya.
Dari sebulan lalu, pihaknya mengadakan rapat dengan UMKM, karena memang pada saat STQ nanti, UMKM ada terbagi-bagi yakni ada yang ikut pameran di Sofifi dan Ternate, sehingga stok produk itu tidak bisa kosong, sebab mereka produksi ekstra lebih banyak dari hari normal.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021