Ketua Komisi II DPRD Maluku, Santhy Tethol mengatakan pihaknya mendorong PT. Samudera Indo Sejahtera (SIS) kembali beroperasi di Ngadi, Kecamatan Dulah Utara, Kota Tual karena keberadaan perusahaan ini dinilai membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.

"Kami baru melakukan peninjauan di perusahaan itu dan selaku Ketua Komisi, setuju beroperasi kembali sebab ada dampak positif bagi masyarakat di Kota Tual," kata Santhy di Ambon, Selasa.

Sejak perusahaan yang bergerak di sektor perikanan itu berhenti beroperasi ternyata sangat berdampak negatif bagi masyarakat di daerah itu.

"Dengan penghentian pengoperasian perusahaan itu banyak pengangguran dan berdampak bagi ekonomi masyarakat setempat," ujar Santhy.

Saat ini PT. SIS mulai bangkit kembali dan pihaknya berkomitmen agar pemerintah pusat membuka ruang bagi investor dengan menetapkan regulasi yang membuat para investor bertahan.

"Sebelumnya PT SIS tidak beroperasi karena regulasi yang tidak memberikan ruang yang baik kepada investasi," tandasnya.

Dia juga mengakui adanya peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang tumpang tindih sehingga dinilai menghambat investasi.

"Sehingga regulasi yang berubah-rubah tentu membuat para investor menjadi ragu sehingga kita mendorong agar PT. SIS harus menjadi perhatian serius dari pemerintah pusat khusus soal regulasi," kata Santhy.

Soal kunjungan Komisi I, II, IV tidak disambut baik pihak PT SIS, dia membantahnya . Ini akibat kurangnya koordinasi.

Selama tujuh tahun perusahaan itu tidak beroperasi, lalu sekarang dimulai lagi dari awal, dan masyarakat di sana juga sangat mengapresiasi beroperasinya kembali perusahaan perikanan tersebut.
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021