Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara (Malut) mencatat hingga awal November 2021 tercatat sebanyak 897 kasus setempat.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Halmahera Utara, Jakob Matheis Soselisa saat dihubungi dari Ternate, Sabtu, mengatakan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS yang pada 2018 tercatat 629 kasus bertambah 97 menjadi 726 kasus pada 2019 dan hingga November 2021 telah menjadi 897 kasus.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Halmahera Utara Mardoto, baru 329 orang dengan HIV/AIDS yang telah menjalani terapi pengobatan rutin di Halmahera Utara.
Orang dengan HIV/AIDS yang telah menjalani terapi pengobatan, menurut dia, terdiri atas 308 orang dewasa dan 21 anak-anak.
Mardoto juga mengemukakan bahwa pengetahuan masyarakat di Halmahera Utara tentang kesehatan reproduksi serta penularan HIV/AIDS tergolong masih rendah.
"Khususnya pengetahuan anak remaja tentang kesehatan reproduksi. Pengetahuan kesehatan reproduksi yang dimaksud adalah terkait bagaimana cara melindungi diri dari perilaku seksual berisiko, pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual, dan seputar HIV AIDS," katanya.
Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah mengenai kesehatan reproduksi dan penularan HIV/AIDS membuat kasus-kasus penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS tidak semuanya terlaporkan dan tertangani dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Halmahera Utara, Jakob Matheis Soselisa saat dihubungi dari Ternate, Sabtu, mengatakan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS yang pada 2018 tercatat 629 kasus bertambah 97 menjadi 726 kasus pada 2019 dan hingga November 2021 telah menjadi 897 kasus.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Halmahera Utara Mardoto, baru 329 orang dengan HIV/AIDS yang telah menjalani terapi pengobatan rutin di Halmahera Utara.
Orang dengan HIV/AIDS yang telah menjalani terapi pengobatan, menurut dia, terdiri atas 308 orang dewasa dan 21 anak-anak.
Mardoto juga mengemukakan bahwa pengetahuan masyarakat di Halmahera Utara tentang kesehatan reproduksi serta penularan HIV/AIDS tergolong masih rendah.
"Khususnya pengetahuan anak remaja tentang kesehatan reproduksi. Pengetahuan kesehatan reproduksi yang dimaksud adalah terkait bagaimana cara melindungi diri dari perilaku seksual berisiko, pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual, dan seputar HIV AIDS," katanya.
Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah mengenai kesehatan reproduksi dan penularan HIV/AIDS membuat kasus-kasus penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS tidak semuanya terlaporkan dan tertangani dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021