Setiap kepala daerah di tingkat kabupaten maupun kota di Maluku harus mendorong warganya untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan pemerintah agar resiko penyebaran virus hingga penambahan jumlah pasien corona semakin ditekan.
"Kalau warganya sendiri tidak didorong para Bupati atau Wali Kota, mana mungkin target vaksinasi COVID-19 kepada 1,42 juta penduduk di provinsi Maluku bisa terpenuhi," kata anggota DPRD Maluku, Benhur Watubun di Ambon, Rabu.
Menurut dia, meski pun kondisi geografis wilayah Maluku yang terdiri dari 1.340 pulau, namun tidak bisa dijadikan alasan untuk pemerintah daerah dalam melakukan upaya vaksinasiasi warganya.
"Biasanya stok vaksin juga berkurang di suatu daerah, namun pemerintah daerah setempat wajib memintanya," tandas Benhur.
Untuk diketahui, vaksinasi dosis pertama di Maluku pada posisi 15 November 2021 baru menjangkau 514,6 ribu peserta atau 36,3 persen dari target yang ditetapkan sebanyak 1,42 juta orang.
Sementara untuk vaksinasi dosis tahap dua tercapai 19,12 persen.
Kemudian bila didasarkan pada kelompok sasaran yang divaksinasi, maka mereka yang tergolong kelompok SDM kesehatan dengan target 14,26 ribu peserta.
Untuk penyuntikan vaksinasi dosis pertama bagi kelompok SDM kesehatan sudah mencapai 109,68 persen, dan vaksinasi dosis kedua telah tercapai 97,63 persen atau 13,92 ribu jiwa.
Vaksinasi petugas publik yang ditarget adalah 174,71 ribu jiwa, di mana dosis pertama sebanyak 157,44 ribu orang, dan dosis kedua sebanyak 111,72 ribu jiwa.
Kemudian vaksinasi COVID-19 untuk para lansia ditargetkan 127,31 ribu orang, di mana untuk dosis pertama telah diberikan kepada 26,55 ribu jiwa dan dosis kedua baru tercapai 12,91 persen.
Untuk masyarakat umum yang rentan ditargetkan sebanyak 885,53 ribu jiwa dan yang sudah divaksin dosis pertama 265,32 ribu jiwa, dan dosis kedua 112,28 ribu jiwa.
Selain itu untuk kelompok remaja yang berusia 12-17 tahun yang ditetapkan sebanyak 215,89 ribu jiwa, namun untuk dosis pertama sudah diberikan kepada 49,28 ribu jiwa dan dosis kedua 16,36 ribu jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Kalau warganya sendiri tidak didorong para Bupati atau Wali Kota, mana mungkin target vaksinasi COVID-19 kepada 1,42 juta penduduk di provinsi Maluku bisa terpenuhi," kata anggota DPRD Maluku, Benhur Watubun di Ambon, Rabu.
Menurut dia, meski pun kondisi geografis wilayah Maluku yang terdiri dari 1.340 pulau, namun tidak bisa dijadikan alasan untuk pemerintah daerah dalam melakukan upaya vaksinasiasi warganya.
"Biasanya stok vaksin juga berkurang di suatu daerah, namun pemerintah daerah setempat wajib memintanya," tandas Benhur.
Untuk diketahui, vaksinasi dosis pertama di Maluku pada posisi 15 November 2021 baru menjangkau 514,6 ribu peserta atau 36,3 persen dari target yang ditetapkan sebanyak 1,42 juta orang.
Sementara untuk vaksinasi dosis tahap dua tercapai 19,12 persen.
Kemudian bila didasarkan pada kelompok sasaran yang divaksinasi, maka mereka yang tergolong kelompok SDM kesehatan dengan target 14,26 ribu peserta.
Untuk penyuntikan vaksinasi dosis pertama bagi kelompok SDM kesehatan sudah mencapai 109,68 persen, dan vaksinasi dosis kedua telah tercapai 97,63 persen atau 13,92 ribu jiwa.
Vaksinasi petugas publik yang ditarget adalah 174,71 ribu jiwa, di mana dosis pertama sebanyak 157,44 ribu orang, dan dosis kedua sebanyak 111,72 ribu jiwa.
Kemudian vaksinasi COVID-19 untuk para lansia ditargetkan 127,31 ribu orang, di mana untuk dosis pertama telah diberikan kepada 26,55 ribu jiwa dan dosis kedua baru tercapai 12,91 persen.
Untuk masyarakat umum yang rentan ditargetkan sebanyak 885,53 ribu jiwa dan yang sudah divaksin dosis pertama 265,32 ribu jiwa, dan dosis kedua 112,28 ribu jiwa.
Selain itu untuk kelompok remaja yang berusia 12-17 tahun yang ditetapkan sebanyak 215,89 ribu jiwa, namun untuk dosis pertama sudah diberikan kepada 49,28 ribu jiwa dan dosis kedua 16,36 ribu jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021