Anggota komisi III DPRD Maluku, Anos Yeremias mengimbau warga pada berbagai pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya untuk tetap waspada dan tidak panik seusai gempa bumi tektonik magnitudo 7,3 pada Kamis dinihari pukul 03:25 WIT.

"Jelasnya saat ini dilakukan pendataan apakah ada dampak dari gempa tersebut atau tidak. Namun, yang jelas tidak ada korban jiwa," kata Anos di Ambon, Kamis.

Legislator asal Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini mengaku proaktif melakukan komunikasi dengan warga pada beberapa pulau di wilayah MBD.

Warga diharapkan tetap waspada dan siaga untuk menyelamatkan diri di tempat-tempat terbuka atau mencari dataran yang lebih tinggi karena gempa-gempa susulan biasanya masih terjadi.

"Guncangan hebat memang sangat terasa juga di Pulau Wonreli-Kisar karena aneka barang dagangan di sejumlah toko terjatuh, tetapi dari komunikasi yang kami koordinasikan memang tidak ada korban jiwa," ucap Anos.

Warga yang dihubungi ini baik yang berada di Pulau Leti, Wonreli-Kisar, Moa, Lakor, maupun Pulau Romang.

"Meski pun saluran komunikasi tidak terlalu bagus karena gangguan jaringan telepon, namun kami terus melakukan monitoring untuk mengecek perkembangan karena warga masih merasa khawatir dengan adanya beberapa kali gempa susulan," tandasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa dengan magnitudo 7,3--dimutakhirkan dari sebelumnya 7,4-- terjadi pada pada Kamis pukul 01.25 WIB di sekira 132 km arah timur Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Gempa yang pusatnya berada di laut pada kedalaman 182 km itu getarannya dirasakan di Kota Tiakur pada skala intensitas V-VI MMI, Tepa pada skala IV-V, Saumlaki pada skala IV MMI, serta Tual, Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, dan Sumba pada Skala III-IV MMI. Dampak gempa juga dirasakan hingga di Raja Ampat dan Kota Sorong, Papua Barat, pada skala II MMI.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021