Wakil Ketua DPRD Maluku, Melki Sairdekut berharap proses dialog antara para tokoh masyarakat maupun adat bersama pemerintah dan DPRD provinsi setempat serta pemerintah kabupaten (Pemnkab) Maluku Tengah bisa menyentuh dan menyelesakan akar masalah warga Kariu dengan Ori dan Pelauw di Kecamatan Pulau Haruku yang konflik pada 26 Januari 2022.
"Kami hari ini menerima aksi demonstrasi Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Pelauw (IPPMAP) menyampaikan tuntutan mereka," kata Melki di Ambon, Senin.
Menurut dia, setelah menerima penyampaian aspirasi, DPRD provinsi Maluku langsung menuju Maluku Tengah menemui Bupati setempat, Abua Tuasilal dan DPRD kabupaten setempat dalam rangka bagian dari mempercakapkan jalan yang ditempuh untuk membicarakan persoalan Pelauw, Ori, dan Kariu.
"Kita berharap dialog bisa menyelesaikan seluruh persoalan ini yang langsung menyentuh inti masalah dan bukan hanya sekedar di permukaannya saja," ujarnya.
Pertemuan hari ini (Senin) juga sudah mendengarkan apa yang disampaikan IPPMAP di Maluku dan sebagai wakil rakyat, kewajibannya adalah mendengarkan, menampung dan melakukan kajian sesuai tata cara yang berlaku di lembaga ini.
"Soal pengusulan pembentukan pansus ditambah aspirasi dari masyarakat Pelauw dan Ori agar DPRD Maluku bisa melalukan peninjauan lapangan, maka setelah selesai agenda pertemuan DPRD provinsi melalui Komisi I dengan Pemkab dan DPRD Maluku Tengah baru dibahas rencana pembentukannya," ujar Melki.
Pengsulan pembentukan Pansus DPRD provinsi Maluku ini disampaikan anggota komisi I, Benhur Watubun untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi dan DPRD turun ke lapangan, termasuk mengecek seluruh tanaman cengkeh, pala, dan durian milik warga yang ditebang.
Para demonstran yang dipimpin Ketua Umum DPD IPPMAP Maluku, M. Syarif Tuasikal dan Plt Ketua DPD IPPMAP, Yani Salampessy diterima ketua komisi A DPRD Maluku, Amir Rumra beserta seluruh anggota, serta Waka DPRD Maluku Meki Sairdekut selaku koordinator Komisi I.
Dari 10 tuntutan yang disampaikan DPD IPPMAP diantaranya menuntut Polda Maluku mengusut tuntas kasus penembakan tiga warga Pelauw yang meninggal dunia dan tiga lainnya luka tembak termasuk satu anggota Polsek.
Mendesak Polda Maluku menangkap dan mengusut tuntas saudara Stevian Leatomu, Bernadus Leatomu, Stefanus Leatomu yang diduga sebagai aktor intelektual dibalik konflik Ori, Kariu, dan Pelauw.
Mereka juga mendesak Polda Maluku mengusut oknum-oknum masyarakat Kariu yang melakukan penebangan terhadap pohon cengkeh, pala, durian, dan pembakaran rumah kebun milik warga Ori dan Pelauw, termasuk pengrusakan situs sejarah batu keramat Uwa Rual dan mengembalikannya ke tempat semula.
Proses rekonsiliasi, rekonstruksi, dan rehabilitasi Kariu untuk kembali atau tidak, harus memperhatikan aspirasi masyarakat Pelauw.
Pesan damai Ori-Pelauw untuk Maluku 'mari bersama-sama menjaga situasi Kota Ambon yang aman dan Maluku yang damai'.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022