Aktivitas transaksi emas di pedagang tepi jalan disekitar pusat perbelanjaan Ambon Plaza, Kota Ambon, Maluku, belum terlalu ramai pada H-4 Lebaran.

"Situasinya masih normal meski pun sudah memasuki H-4 jelang Lebaran," kata Safar (40), salah satu pedagang emas di Ambon, Kamis.

Di Kota Ambon masih banyak pedagang emas di tepi jalan yang membuka lapak kecil di emperan pertokoan. Biasanya, mereka ramai konsumen jelang hari besar keagamaan, seperti jelang Idul Fitri.

Menurut Safar, cukup banyak orang yang mampir untuk melihat-lihat barang dan menanyakan harga jual maupun beli. Tetapi hanya satu atau dua orang yang melakukan transaksi sehingga omzet yang didapatkan juga relatif kecil.

Barang yang dijual warga bisa berupa cincin, gelang, anting, atau pun kalung dengan harga Rp800 ribu per gram.

Warga biasanya juga membanding-bandingkan harga jual-beli emas di tepi jalan dengan yang di toko emas maupun Pegadaian, dan selalu menunggu momen yang tepat untuk melepaskan barangnya bila harga emas naik.

"Harga penjualan emas pada sejumlah pedagang di tepi jalan tidak sama karena tergantung juga pada kondisi barang yang dijual warga, misalnya patah atau perlu dicuci kembali maka nilainya lebih rendah," ucap Safar.

Selain melayani pembelian dan penjualan emas, para pedagang ini juga melayani pencucian atau pun menyolder perhiasan yang patah untuk diperbaiki dengan harga Rp25.000 hingga Rp30.000 untuk satu titik solder, sedangkan untuk pencucian emas Rp20.000.

Baca juga: Warga Kailolo Maluku gelar tradisi Ramadhan "27 Likur"
Baca juga: Pemkot Ternate gelar Festival Ela-ela lestarikan tradisi leluhur, junjung tinggi adat

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022