Rencana pembangunan cek dam di Desa Amahusu dan Desa Eri, Kecamatan Nusaniwe (Kota Ambon) dipertanyakan warga karena belum terealisasi pasca bencana banjir dan longsor sejak 10 September 2008.
"Saya didesak warga untuk mempertanyakan realsiasi pembangunan cek dam didua desa tetangga itu karena sekarang sudah mulai terjadi musim hujan," kata anggota komisi D DPRD Maluku, Thobyhend Sahureka di Ambon, Sabtu.
Banjir bandang dan tanah longsor di Amahusu dan Eri September 2008 lalu menewaskan dua orang, 18 unit rumah rusak parah dan sejumlah warga mengalami luka-luka.
Bencana alam ini menjadi perhatian Pemerintah Provinsi dan Kota Ambon yang langsung melakukan peninjauan ke lokasi tersebut dan menyalurkan sejumlah bantuan.
Menurut Sahureka, rencana pembangunan cek dam pada dua desa ini akan ditangani Balai Sungai Maluku yang sudah pernah menurunkan tim untuk melakukan survei lokasi 2009 lalu.
Sementara Kepala Balai Sungai, Departemen Pekerjaan Umum Maluku, Pudji Wahono mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan stafnya untuk menyusun program pembangunan cek dam di dua desa tersebut.
"Program ini sebenarnya sudah jalan sejak tahun 2009 tapi terhambat akibat proses tendernya dimenangkan kontraktor dari luar Maluku dan menimbulkan aksi protes kontraktor lokal," katanya.
Kemudian alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi pembangunan cek dam tersebut terpaksa dikembalikan ke Pemerintah Pusat, sehingga programnya terbengkalai hingga saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011