Program Kota Bersih Laut Biru atau Clean City Blue Ocean (CCBO) - USAID diharapkan dapat merubah paradigma pengelolaan sampah di Kota Ambon, kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena.
"Kota Ambon bersama Makassar dan Semarang, menjadi kota pertama di Indonesia yang melaksanakan program Kota Bersih Laut Biru atau Clean City Blue Ocean (CCBO), karena itu diharapkan dapat merubah paradigma pengelolaan sampah di Kota Ambon, " kata Bodewin saat lokakarya penguatan kapasitas pemerintah dalam pengelolaan sampah, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, program CCBO bisa membantu masalah sampah di Kota Ambon, terutama mengajarkan pengelolaan sampah.
Masalah sampah telah menjadi permasalahan global, regional, juga lokal, tak terkecuali di Kota Ambon dimana sampah yang dihasilkan per hari berkisar 220 ton, sedangkan kemampuan daya angkut Pemkot hanya 160 ton per hari.
"Dengan keterbatasan itu maka sampah menjadi masalah besar bagi kota Ambon. Terbukti tumpukan sampah masih ada di seluruh sudut kota dan sulit diselesaikan dalam waktu singkat,” ujarnya.
Ia mengakui, sistem pengelolaan sampah konvensional, kapasitas IPST Toisapu Ambon dalam dua hingga tiga tahun ke depan tidak lagi dapat menampung sampah.
Hal itu, turut diperparah dengan tingkat kesadaran yang masih rendah dalam membuang sampah pada tempatnya, sesuai waktu yang ditentukan bahkan memilah sampah dari rumah masing – masing.
"Apalagi armada pengangkut sampah yang kita miliki sudah tua, tidak mampu lagi menyesuaikan dengan kondisi jalan, jika demikian maka pengelolaan sampah tidak boleh lagi dilakukan dengan cara konvesional, tapi dengan cara yang lebih modern seperti yang dilakukan di kota maju lainnya,” katanya.
Sementara itu, Fungsional Penyuluh Lingkungan Ahli Madya, Direktorat Pengurangan Sampah KLHK RI, Aristin mengatakan, target pengurangan sampah secara agregat adalah 30 persen, dan pengelolaan sampah 70 persen.
"Untuk kota Ambon target pengurangan yang tercapai baru 13,5 persen, sehingga lokakarya ini bagaimana kita mensosialisasikan pengelolaan sampah juga menelusuri bagaimana SDM dan kerangka hukum, kebijakan, dan manajemen keuangan," katanya.
Baca juga: Volume sampah di Ambon 220 ton per hari, terus bertambah jadi masalah krusial ke depannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022