Ambon (ANTARA) - Moluccas Coastal Care (MCC) bersama PT PLN Peduli UIW Maluku dan Maluku Utara (MMU) menginisiasi aksi hijau bertajuk Green Action di sekolah dan kampus di Kota Ambon, sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di SD Negeri Kristen Belso A2 dan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, dengan menggandeng Beta Bank Sampah melalui program Zero Waste Warrior.
“Aksi hijau ini dirancang untuk membangun kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup dan pengelolaan sampah berkelanjutan,” kata Direktur MCC Teria Salhuteru, di Ambon, Sabtu.
Di tingkat sekolah dasar, sebanyak 31 siswa mengikuti sesi edukasi tentang ekosistem pesisir, pengenalan sampah organik dan anorganik, hingga praktik membuat eco pillow dari sampah sachet bekas.
Sementara itu, di IAKN Ambon, sebanyak 43 mahasiswa diajak berdiskusi soal persoalan sampah di Kota Ambon, serta mempraktikkan brand audit metode mengenali sampah berdasarkan merek untuk mendorong upaya pengurangan sampah dari sumbernya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan drop boks botol plastik berukuran 70x70x140 sentimeter ke masing-masing institusi, yang dapat menampung hingga 30 kilogram botol plastik dan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan lingkungan.
General Manager PT PLN (Persero) UIW MMU, Awat Tuhuloula, menyampaikan bahwa dukungan terhadap program ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam aspek lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Kami ingin memastikan bahwa kontribusi PLN tidak hanya dalam penyediaan energi, tetapi juga mendorong perubahan perilaku positif terhadap lingkungan di masyarakat, terutama generasi muda,” katanya.
PLN menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak dalam mengelola isu lingkungan secara berkelanjutan. Dengan keterlibatan langsung institusi pendidikan, diharapkan gerakan peduli lingkungan bisa tertanam sejak usia dini dan berkembang di tingkat kampus hingga komunitas luas.
Dalam kegiatan ini, MCC juga menunjuk lima sampai dengan enam sekolah atau kampus sebagai pengawas drop boks sekaligus agen edukasi.
Jika drop boks penuh, MCC bekerja sama dengan bank sampah setempat untuk mengangkut dan menjual botol plastik tersebut seharga sekitar Rp7.000 per kilogram. Dana hasil penjualan akan digunakan kembali untuk mendukung kegiatan lingkungan.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan (FISK) IAKN Ambon Febby N. Patty mengapresiasi kegiatan ini. “Kami berharap kegiatan ini membawa manfaat nyata, mendorong aksi konkret yang berorientasi pada kepedulian lingkungan, dan berdampak positif bagi masyarakat luas,” harapnya.
Kegiatan turut disaksikan diaspora Maluku di Belanda serta ditutup dengan penyerahan sertifikat apresiasi, peluncuran Drop Boks Daur Ulang, dan penandatanganan surat perjanjian pengelolaan drop boks antara para pihak.
MCC berharap aksi ini menjadi awal terbentuknya budaya memilah sampah di Maluku serta memperkuat gerakan menjaga kebersihan lingkungan secara kolektif dan berkelanjutan.