Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggandeng Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membantu pengentasan masyarakat miskin di perbatasan negara melalui berbagai program pemberdayaan.
"Program pengentasan kemiskinan merupakan salah satu agenda prioritas pemerintah, termasuk masyarakat di daerah perbatasan," ujar Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui pesan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Noor mengatakan berbagai program berbasis ekonomi akan digulirkan Baznas di perbatasan negara, termasuk di daerah 3T, yakni daerah terdepan, terpencil dan tertinggal.
Di antara program itu seperti pembangunan ekosistem ekonomi terpadu terdiri atas pemberdayaan ekonomi pedesaan dan UMKM, pembangunan ekosistem kesehatan terpadu terdiri atas layanan kesehatan kuratif dan promotif kesehatan.
Baca juga: Baznas Malut raih penghargaan nasional kembangkan ekonomi masyarakat
Lalu, program pendidikan masyarakat perbatasan dan program beasiswa perbatasan, penyediaan rumah layak huni dan sumber air, hingga sinergi menjadikan 1.000 orang muzaki baru di kecamatan kawasan perbatasan negara dengan kemiskinan ekstrem.
"Daerah perbatasan atau 3T yakni daerah terdepan, terpencil dan tertinggal jadi perhatian besar Baznas dalam menyejahterakan masyarakat di sana," kata dia.
Sebelumnya Baznaa juga telah aktif membantu masyarakat di perbatasan melalui program pemberdayaan ekonomi, salah satunya melalui Zakat Community Development (ZCD).
Program tersebut, kata dia, merupakan pemberdayaan Baznas melalui komunitas dan desa dengan mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan yang sumber pendanaannya dari zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya.
"Sebelumnya Baznas sudah terjun langsung membantu masyarakat di perbatasan, salah satunya melalui program ambulans laut di Pulau Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Ke depan, Baznas juga membangun Rumah Sehat Baznas di Pulau Miangas, Kabupaten Talaud, Sulut," kata dia.
Baca juga: Baznas Ternate santuni korban terkaman buaya Danau Tolire, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Program pengentasan kemiskinan merupakan salah satu agenda prioritas pemerintah, termasuk masyarakat di daerah perbatasan," ujar Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui pesan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Noor mengatakan berbagai program berbasis ekonomi akan digulirkan Baznas di perbatasan negara, termasuk di daerah 3T, yakni daerah terdepan, terpencil dan tertinggal.
Di antara program itu seperti pembangunan ekosistem ekonomi terpadu terdiri atas pemberdayaan ekonomi pedesaan dan UMKM, pembangunan ekosistem kesehatan terpadu terdiri atas layanan kesehatan kuratif dan promotif kesehatan.
Baca juga: Baznas Malut raih penghargaan nasional kembangkan ekonomi masyarakat
Lalu, program pendidikan masyarakat perbatasan dan program beasiswa perbatasan, penyediaan rumah layak huni dan sumber air, hingga sinergi menjadikan 1.000 orang muzaki baru di kecamatan kawasan perbatasan negara dengan kemiskinan ekstrem.
"Daerah perbatasan atau 3T yakni daerah terdepan, terpencil dan tertinggal jadi perhatian besar Baznas dalam menyejahterakan masyarakat di sana," kata dia.
Sebelumnya Baznaa juga telah aktif membantu masyarakat di perbatasan melalui program pemberdayaan ekonomi, salah satunya melalui Zakat Community Development (ZCD).
Program tersebut, kata dia, merupakan pemberdayaan Baznas melalui komunitas dan desa dengan mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan yang sumber pendanaannya dari zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya.
"Sebelumnya Baznas sudah terjun langsung membantu masyarakat di perbatasan, salah satunya melalui program ambulans laut di Pulau Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Ke depan, Baznas juga membangun Rumah Sehat Baznas di Pulau Miangas, Kabupaten Talaud, Sulut," kata dia.
Baca juga: Baznas Ternate santuni korban terkaman buaya Danau Tolire, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022